Beranda Umum Nasional Prabowo: Pertahanan Tak Perlu Banyak Dipublish

Prabowo: Pertahanan Tak Perlu Banyak Dipublish

Menteri Pertahanan Prabowo Subianto bersama Ryamizard Ryacudu saat upacara serah terima jabatan di Kementerian Pertahanan, Jakarta, Kamis (24/10/ 2019) / tempo.co

JAKARTA, JOGLOSEMARNEWS.COM – Usai serah terima jabatan menteri pertahanan dari Ryamizard Ryacudu ke Prabowo Subianto, Kamis (24/10/2019), Prabowo masih enggan bicara banyak.

Ia mengaku masih harus mempelajari tugas-tugas yang akan dia emban.

Saat ditanya wartawan tentang program-program yang akan dijalankan ke depannya, Prabowo menjelaskan bahwa Kemenhan sendiri masih memiliki pekerjaan rumah untuk memenuhi minimum essential force (MEF) yang baru mencapai 63,45 persen pada Juli lalu.

“Saya baru berapa jam serah terima, jadi saya mau terus terang saja, saya mau pelajari semua masalah, saya pelajari,” katanya.

Ia berjanji akan melibatkan Mabes TNI, tiga matra TNI, Kementerian Luar Negeri, serta Presiden Joko Widodo untuk mempelajari situasi pertahanan Indonesia.

Baca Juga :  Didukung 190 SPPG, Program Makan Bergizi Gratis Dimulai Senin, 6 Januari 2025

Eks Komandan Jenderal Komando Pasukan Khusus (Kopassus) itu berujar akan melanjutkan program Ryamizard yang bisa dilanjutkan dan program mana yang bisa diperbaiki.

Meski demikian Prabowo belum berani merinci program-program mana yang ia maksud.

“Saya gak bisa kirim komentar, karena saya (bahkan) belum duduk di kantor saya,” ujar dia.

Prabowo juga masih enggan merinci konsep pertahanan yang dikabarkan telah ia ajukan kepada Presiden Jokowi dan disebut-sebut telah disetujui Jokowi.

“Saya kira yang namanya pertahanan itu tidak boleh banyak di-publish, ya, saya kira begitu,” kata Prabowo.

Prabowo kemarin telah dilantik oleh Jokowi sebagai Menteri Pertahanan menggantikan Ryamizard Ryacudu.

Upacara sertijab yang sedianya juga dilakukan kemarin, batal karena Prabowo disebut-sebut kelelahan. Sertijab resmi dilaksanakan hari ini.

Baca Juga :  Jokowi Dinilai Layak Masuk Nominasi Tokoh Terkorup Versi OCCRP,  Ini Penjelasan YLBHI

www.tempo.co