SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Sebanyak 70 sekolah Dasar (SD) berpotensi untuk tamat. Pasalnya puluhan SD itu masuk dalam daftar SD yang bakal dilakukan regrouping atau penggabungan.
Minimnya jumlah siswa yang terus merosot di SD-SD tersebut menjadi alasan dinas untuk mengkaji penggabungan SD tersebut ke SD terdekat.
Hal itu disampaikan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Sragen, Suwardi, Selasa (29/10/2019). Ia mengatakan wacana penggabungan itu terutama akan dilakukan terhadap sekolah yang berada di wilayah pedesaan.
Namun wacana penggabungan itu masih akan dikaji dengan mempertimbangkan sejumlah faktor.
”Kalau di regrouping anak sekitar justru podo ra sekolah (gak mau sekolah). Jadi banyak pertimbangan yang harus diputuskan sebelum dilakukan regrouping,” paparnya.
Suwardi menjelaskan pihaknya menyiapkan tim untuk melaksanakan regrouping. Dalam satu sekolah tertentu biasanya jumlah siswa ada yang kurang dari 50 anak.
Tapi belum bisa diregrouping karena mempertimbangkan kondisi geografis sekolah.
Menurutnya untuk sekolah dengan siswa yang minimal sekalipun, jumlah guru jelas juga harus tetap terpenuhi. Untuk memastikan kegiatan belajar mengajar tetap lancar.
Di kabupaten Sragen sendiri terdapat 435 SD yang tersebar di semua desa/kelurahan. Dari jumlah tersebut ada sekitar 60 sampai 70 sekolah yang dipertimbangkan untuk diregrouping.
Pihaknya masih menunggu kajian tim untuk memastikan sekolah yang layak digabung. Namun ia memastikan regrouping belum akan dilaksanakan tahun ini tapi paling cepat baru bisa terlaksana tahun 2020. Wardoyo