SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Musibah angin puting beliung Rabu (20/11/2019) tak hanya menerjang dan merobohkan bangunan aula SMKn 1 Miri saja. Terjangan angin dahsyat itu juga memporak porandakan kompleks Water Boom Gemolong Indah.
Lokasi kolam renang dan wahana water bom di Candirejo RT 15, Kelurahan Kwangen, Gemolong, itu luluhlantak diterjang angin kencang.
Kolam renanb milik Roni (52) warga Jebres, Solo itu ambruk total. Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam musibah itu meski kerugian material ditaksir mencapai ratusan juta rupiah.
Data yang dihimpun di lapangan, terjangan angin melanda pukul 14.45 WIB. Kejadian kali pertama diketahui Wahid Jamaludin (22) dan Sarmi (45).
Kejadian bermula ketika keduanya sedang berbincang-bincang di rumah makan Waterboom Gemolong Indah tiba-tiba terjadi hujan deras disertai dengan angin kencang.
Kemudian kedua saksi mendengar suara rekahan atau gemeretak rumah akan roboh yang disebabkan oleh angin kencang. Melihat itu, kedua saksi langsung berlari keluar untuk menyelamatkan diri.
Tak lama berselang, angin menerjang dan membuat sejumlah bangunan rusak total.
Kapolres Sragen AKBP Yimmy Kurniawan melalui Kasubag Humas AKP Agus Jumadi mengatakan bangunan yang rusak di antaranya rumah joglo terbuat dari kayu jati dengan ukuran 8 x12 meter atap genting dan tanpa dinding.
“Kerugian ditaksir lebih dari Rp 100 juta. Namun tidak ada korban jiwa,” tandasnya.
Terpisah, Sekda Sragen Tatag Prabawanto mengatakan dari laporan yang diterima, terjanngan angin puting beliung memang melanda Gemolong dan Miri.
“Di Miri bangunan SMKN 1 Miri ambruk, ada 23 siswa dan guru yang mengalami luka-luka. Lalu di Kwangen Gemolong juga membuat bangunan water boom juga roboh,” terangnya.
Ia memastikan selain SMKN 1 Miri dan Kolam Renang Gemolong Indah yang roboh, terjangan angin juga menumbangkan banyak pohon. Bahkan sebagian besar pohon yang tumbang merintang di jalan sehingga arus laluintas sempat macet. Wardoyo