Beranda Daerah Sragen Fakta Baru Tabrak Lari Tewaskan Polisi Sragen, Bripka Kurniawan. Tersangka Sempat Buang...

Fakta Baru Tabrak Lari Tewaskan Polisi Sragen, Bripka Kurniawan. Tersangka Sempat Buang Jaketnya ke Sungai, Ini Tujuannya! 

Joko Pitoyo, pelaku tabrak lari yang menewaskan Bripka Kurniawan. Foto/Istimewa
Joko Pitoyo, pelaku tabrak lari yang menewaskan Bripka Kurniawan. Foto/Istimewa

SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM Kasus tabrak lari yang menewaskan anggota Intel Polsek Masaran, Bripka Kurniawan (35), menguak fakta baru. Tersangka yakni Joko Pitoyo (45) diketahui sempat berusaha menghilangkan jejak dengan membuang jaketnya ke sungai.

Aksi membuang jaket itu dilakukan sesaat setelah tersangka berhasil lolos dari kejaran warga.

Fakta itu terungkap ketika tersangka dihadirkan dalam konferensi pers di Mapolres Sragen, Senin (18/11/2019). Kapolres Sragen, AKBP Yimmy Kurniawan mengatakan dari hasil penyelidikan dan olah TKP, terungkap bahwa tersangka asal Desa Wonorejo, Kedawung itu sempat pergi dan membuang jaket yang dikenakan saat kejadian.

Jaket itu dibuang dalam perjalanan melarikan diri menuju kembali ke rumah. “Tersangka ini sempat membuang jaketnya di Sungai Semplak. Setelah berfikir panjang, baru dia akhirnya menyerahkan diri,” papar Kapolres saat konferensi pers di Mapolres Senin (18/11/2019).

Baca Juga :  SMK Negeri 1 Plupuh Sragen Gembleng Mental dan Karakter Siswa Tangguh Bertajuk Jalan Ninja SKANIP Melalui Penyebaran Sepuluh Kebijakan

Sementara, tersangka Joko Pitoyo mengaku membuang jaket karena ketakutan melihat ada yang mengejarnya. Menurutnya dengan membuang jaket akan menghilangkan jejak warga yang terus mengejarnya saat dirinya berusaha kabur.

“Saya takut karena ada yang ngejar dan terus ngejar. Takut kalau dimassa karena dari jarak jauh kan yang kelihatan jaket saya. Setelah saya jauh dan yang ngejar nggak kelihatan, baru saya buang jaket saya ke sungai,” akunya.

Pria yang berprofesi sebagai pengusaha penggilingan padi itu mengaku setelah berhasil kabur dari kejaran warga, ia langsung pulang ke rumahnya di Wonorejo, Kedawung.

Karena merasa bersalah dan dibayangi ketakutan, ia akhirnya memutuskan diri menyerahkan ke Polres.

Baca Juga :  Bupati Yuni Resmikan Sejumlah Ruas Jalan dan Jembatan di Sragen, Sebut Kejar Kekurangan Jalan Mantap 13 %

“Saya takut Pak, karena merasa bersalah akhirnya saya menyerahkan diri,” tukasnya. Wardoyo