![IMG20191125112951-816x612](https://i0.wp.com/joglosemarnews.com/images/2019/11/IMG20191125112951-816x612.jpg?resize=640%2C480&ssl=1)
![](https://i0.wp.com/joglosemarnews.com/images/2019/11/IMG20191125112951-816x612.jpg?resize=500%2C375&ssl=1)
SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Ribuan butir pil koplo dan sabu dimusnahkan di halaman Kejari Sragen, Senin (25/11/2019). Barang haram itu dimusnahkan bersama 28 Handphone (HP) dan sejumlah barang bukti hasil tindak kejahatan lainnya.
Pemusnahan dipimpin Kajari Sragen, Syarief Sulaeman bersama jajaran Forkompida, Kapolres AKBP Yimmy Kurniawan, Ketua PN, perwakilan Kodim dan Kalapas Sragen Yosef Yembise.
Barang bukti sabu seberat 3,83 gram dari 8 perkara itu kemudian dihancurkan dengan cara diblender. Sedangkan ribuan butir pil koplo serta uang palsu berbagai jenis dimusnahkan dengan cara dibakar.
Selain itu, BB HP dihancurkan dengan cara dirusakkan dengan palu. Jajaran Forkompida pun beramai-ramai memukuli puluhan HP itu hingga hancur.
Tak ketinggalan satu unit sepeda motor dihancurkan dengan cara digergaji.
Kajari Sragen, Syarief Sulaeman mengatakan pemusnahan itu dilakukan sebagai bagian keterbukaan penegak hukum untuk mempertanggungjawabkan apa yang sudah dilaksanakan selama ini. Menurutnya BB itu belum semuanya karena baru kurun Januari sampai November.
Rincian BB yang dimusnahkan di antaranya 3,83 gram sabu dari 8 perkara, pil koplo sebanyak 6.197 butir. Lalu satu sepeda motor dan 31 lembar upal pecahan 50.000an.
Syarief menguraikan semua BB itu merupakan BB dari perkara yang sudah inkrah dan dimusnahkan sesuai vonis majelis hakim.
“Ini langkah awal yang akan kita laksanakan, ke depan nanti akan diterus dilakukan secara reguler setahun sekali atau dua kali,” terangnya.
Ia berharap dengan pemusnahan BB itu bisa menekan angka tindak kejahatan di Sragen, utamanya narkotika yang cukup dominan.
Sebab data juga menunjukkan angka kasus penyalahgunaan narkotika di Sragen tahun ini terus meningkat dibanding tahun lalu.
“Ini merupakan hasil kerja keras bersama Pak Polisi, Ketua PN untuk menjaga agar tingkat peredaran narkoba bisa rendah. Kalau memberantas sama sekali tidak ada, sulit rasanya. Tapi setidaknya bisa menekan seminimal mungkin. Karena narkoba itu merusak anak-anak dan generasi muda. Nggak ada gunanya sama sekali,” pungkas Kajari. Wardoyo