SURABAYA, JOGLOSEMARNEWS.COM – Seorang anak di Surabaya tega membohongi ibunya sendiri dengan bersandiwara seolah-olah menjadi korban penculikan.
Aksi yang dilakukan Ahmad Nur Fauzi (25) warga Jalan Medayu Selatan VI/16 Surabaya itu bermula saat yang anak kebingungan membayar gadai.
Ahmad mengirimkan pesan singkat kepada ibunya jika ia telah diculik dan meminta uang tebusan sebesar Rp 100.000.000 yang harus dikirim ke rekening BCA dengan nomor 0881470500 atas nama Iwan Sugianto.
“Pesannya dikirimkan tersangka Ahmad, seolah-olah dia seorang penculik yang meminta uang tebusan seratus juta,” jelas Kanit Jatanras Satreskrim Polrestabes Surabaya, AKP Iwan Hari Purwanto,Sabtu (28/12/2019). .
Selain sebagai penculik, tersangka juga seolah-olah menjadi korban karena yang dihubungi adalah ibunya sendiri.
Jika tidak memberikan uang itu maka korban akan dibunuh.
“Mendengar itu orang tua saudara Ahmad ini khawatir dan melaporkan kejadian itu ke kami,” beber Kanit Jatanras Satreskrim Polrestabes Surabaya, AKP Iwan Hari Purwanto.
Orang tua Ahmad melaporkan kejadian tersebut, Selasa (24/12/2019) malam.
“Sekitar Jumat 27 Desember 2019 kami lakukan pengecekan di sebuah homestay di wilayah Tenggilis. Ternyata saudara Ahmad kami temukan dalam kondisi baik-baik saja dan tidak diculik,” tambah Iwan.
Setelah diamankan dan diinterogasi, Ahmad akhirnya mengakui perbuatannya.
Ia mengaku nekat membohongi ibunya karena tidak diberi uang Rp 100.000.000 untuk menebus dua mobilnya yang digadaikan.
“Saya punya tanggungan dua mobil. Buat grab car, itu saya gadaikan. Mau saya tebus tapi tidak ada uang. Terpaksa saya pakai cara ini,” akunya.