BOGOR, JOGLOSEMARNEWS.COM – Tragis nian peristiwa yang dialami oleh seoran pemuda asal Kabupaten Bogor meninggal. Korban bernama Muhammad Sirajul Milal (22) Itu tewas saat menjalankan imam salat, Sabtu .
Ijul yang merupakan mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta. Ia menjadi imam salat isya di musala Pesantren Ilmu Giri, Desa Selopamioro, Kecamatan Imogori, Bantul.
Keluarga pun terkejut mendengar kabar Ijul meninggal dunia saat menjadi imam salat. Bahkan, keluarga sempat tak percaya saat mendapat kabar Ijul meninggal dunia.
Ayah Ijul, Dede Setiadi (47) menuturkan, dirinya mendapat kabar Ijul meninggal dunia Sabu malam sekira pukul 21.00 WIB. Dede Setiadi mendapat kabar Ijul meninggal dunia dari tante.
Untuk diketahui bahwa selama kuliah di UIN Sunan Kalijaga, Ijul memang tinggal di tantenya di Yogyakarta.
“Cuman kabar itu gak jelas, dari telepon HP itu karena sambil panik, nangis-nangis, neleponnya cuma, ijul, ijul om, cepet pulang, akhirnya mungkin karena itu sudah di rumah sakit, HP-nya dikasih ke polisi kemudian menjelaskan bahwa (Ijul) sudah di rumah sakit, sudah dinyatakan meninggal.”
“Katanya lagi imam, mesjidnya ambruk. Itu kan saya belum tahu posisinya seperti apa, kronologisnya, sempet pikir ini mau nipu apa bukan sih, soalnya malem-malem,” kata Dede Setiadi di kediamannya, Senin (2/12/2019).
Dede mengaku bahwa kabar serupa rupanya tak lama kemudian datang dari temannya sendiri yang mengirimkan foto KTP almarhum.
Orang tersebut mendapat sebaran via WhatsApp kemudian pesan itu diteruskan ke Dede.
“Dia nge-share, ini kayaknya kenal. Ini anak saya, saya bilang. Di-share kabarnya ke saya,” kata Dede.
Seorang pemuda asal Kampung Karanggan, RT 05/11, Desa Karanggan, Kecamatan Gunungputri, Kabupaten Bogor meninggal saat menjadi imam salat.
Setelah itu, karena disuruh oleh tante korban untuk ke Yogyakarta, Dede mengaku sempat berangkat dari Bogor sekitar pukul 22.00 WIB malam.
Namun setelah sampai di Jakarta, perjalananannya dibatalkan karena Dede mendapat kabar dari keluarga di Yogyakarta bahwa jenazah segera dikirim ke Bogor malam itu juga.
Pada Minggu (1/12/2019) sekitar pukul 01.30 WIB, almarhum diberangkatkan menggunakan ambulans dari Yogyakarta dan tiba di Bogor sekitar pukul 10.00 WIB pagi.
Dede mengaku lebih kaget lagi ketika mendengar cerita tentang sosok almarhum yang tak diketahuinya semasa hidup. Pasalnya, di kampungnya sendiri, Dede jarang sekali menjadi imam di Bogor.
“Kalau pulang disini di mesjid disuruh imamin, gak mau,” ujarnya.
Tetapi sudah meninggal, orang-orang cerita bahwa dia sering ngimamin dimana-mana, suka ngasih tausyah. Saya kaget sama sekali, masya Allah.
“Ternyata anak saya ada kegiatan soleh yang saya tidak tahu dari dia, dia nutupin dari saya. Saya tahunya dari pelayat-pelayat itu,” ungkap Dede.
Dede pun mengaku bahwa saat itu perasaannya campur aduk antara rasa sedih tapi juga bangga. Sebab anaknya itu ia yakini meninggal dalam keadaan syahid yakni saat mendirikan salat.