Wakil Presiden Maโruf Amin bersama para staf hendak menuju Masjid Baiturrahman, Kompleks Istana Wakil Presiden, Jakarta, untuk salat Jumat, 25 Oktober 2019. Tempo/Friski Riana
JAKARTA, JOGLOSEMARNEWS.COM โ Para daโi di tanah air perlu bersertifikat guna memenuhi standarsisasi. Menurut. โฐรฒobฤทjhKetua Majelis Ulama Indonesia (MUI), Maโruf Amin, hal itu utuk memenuhi dua hal yakni kompetensi dan integritas.
Hal itu dikatakan Maโruf Amin saat membuka rapat Koordinasi Nasional Dakwah MUI di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta, Senin, 2 Desember 2019.
Dalam pidatonya, Maโruf Amin menyampaikan alasan mengapa para daโi di Indonesia harus distandarisasi.
โKarena untuk daโi ini diperlukan paling tidak dua hal. Pertama kompetensi, kedua integritas,โ katanya.
Menurut dia, kompetensi menjadi penting agar dai menguasai materi yang didakwahkan agar tidak salah.
Maโruf menceritakan pernah ada daโi yang salah mengucapkan ayat sehingga maknanya berbeda. โJadi hal seperti ini tidak boleh terjadi. Dan ini sangat mengkhawatirkan.โ
Maโruf Amin tak menampik ungkapan Nabi Muhammad SAW bahwa โSampaikan dari aku walaupun hanya satu ayat.โ Namun, para daโi harus paham ayat yang disampaikannya.
Maka menjadi daโi itu harus benar-benar bersertifikat atau distandarisasi. Jangan sampai niatnya mau mengajak orang tetapi malah membuat orang lain menjadi ingkar hanya karena daโi tak kompeten.
Menurut Maโruf, semua profesi harus disertifikasi, misalnya wartawan dan anggota Dewan Pengawas Syariah. Meski begitu, bukan berarti yang boleh berdakwah hanya yang bersertifikat.
โTapi yang layak berdakwah itu yang bersertifikat.โ
Adapun faktor kedua yang harus dimiliki seorang dai adalah integritas. Sebagai umat Islam yang berada di dalam negara Republik Indonesia harus memiliki integritas sebagai warga bangsa.
ADVERTISEMENT
Dakwah para daโi tidak boleh bertentangan dengan sesuatu yang sudah disepakati bersama atau mujmah alaih dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, seperti Pancasila dan NKRI.
Maโruf Amin lantas meminta para daโi tak mempersoalkan ideologi Pancasila dan NKRI saat berdakwah. Apalagi jika di dalam dakwahnya menyinggung soal khilafah.
Dia menegaskan bahwa sistem khilafah bukan ditolak, tetapi tertolak. Artinya, tidak bisa masuk di dalam sistem pemerintahan di Indonesia karena menyalahi kesepakatan.
โPancasila kesepakatan, NKRI kesepakatan.,โ ujarnya.