Beranda Umum Nasional Isu “Germo” di BUMN, Erick Thohir: Kaum Wanita Harus Mendapat ...

Isu “Germo” di BUMN, Erick Thohir: Kaum Wanita Harus Mendapat Proteksi

Menteri BUMN, Erick Thohir / tribunnews

JAKARTA, JOGLOSEMARNEWS.COM – Adanya kasus pelecehan seksual di lingkkungan BUMN membuat Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir angkat bicara.

Dia  menegaskan bakal mengupayakan adanya peningkatan dalam pencegahan pelecehan seksual terhadap pegawai perempuan di BUMN.

“Tentu awal tahun kami akan memastikan (pencegahan) sexual harassment  kepada pegawai perempuan di BUMN itu harus benar-benar kami tingkatkan,” ujarnya, Jumat (13/12/2019).

“Tidak boleh kaum perempuan itu mohon maaf dijadikan ya hal-hal yang tidak baik lah,” imbuhnya.

Menurut Menteri BUMN ini, perusahaan harus memiliki perlindungan yang jelas untuk para pegawai wanita. Hal  itu  untuk menghindarkan dari adanya tindakan pelecehan seksual.

“Apalagi kita sekarang banyak sekali menteri-menteri dari kalangan wanita,” ujar Erick.

“Sudah seyogyanya kaum wanita ini harus mendapatkan proteksi yang jelas apalagi dari pimpinan-pimpinan yang tidak baiklah,” imbuhnya.

Ditambah banyaknya dominasi pria di perusahaan BUMN.

“Saya rasa dominasi di BUMN juga sangat kental dengan pria. Kalau inikan bagian juga perlindungan hukum buat pegawai wanita,” tutur Erick.

Baca Juga :  Warga Jalan Samas Bantul Heboh dengan Penemuan Mayat Laki-laki di Dam Cangkring

Disinggung terkait hukuman BUMN terkait kasus tersebut, Erick mengaku hukumnya belum ada.

Namun ia akan mempelajari pengalaman di Amerika Serikat terkait hukuman pelecehan seksual di korporasi.

Erick menyebut pejabat korporasi yang tersandung kasus pelecehan seksual dapat diberhentikan dari jabatannya.

“Hukumnya belum ada,” ujar Erick

“Tapi kalau di Amerika itu nanti saya pelajari, bisa diberhentikan, apalagi kalau ada pegawai wanita yang jelas sudah ada sexual harassment,” ungkapnya.

Di sisi lain, menurut Erick terkait proses hukum tindakan amoral tersebut bukan kewenangannya. Erick mengaku hanya dapat bertindak secara etika korporasi saja.

“Kalau soal amoral seperti itu kan prosesnya bukan di saya, tapi itu mungkin di hukum yang lain seperti kepolisisan,” imbuhnya.

“Kalau saya kan lebih ke korporasi,” tambah Erick.

Sebelumnya, media sosial dihebohkan dengan isu hubungan mantan direktur Garuda Indonesia, Ari Askhara dengan pramugari.

Hal itu berawal dari satu di antara akun twitter @digeeembok yang menyebarkan cerita terkait hubungan mantan dirut dengan sejumlah pramugari.

Dikutip dari TribunnewsWiki.com, tak hanya tudingan terkait isu perselingkuhan namun ada beberapa hal yang diutarakan. Mulai dari penyelundupan Harley Davidson hingga masalah serikat pekerja.

Baca Juga :  Ray Rangkuti Anggap Kemenangan KIM Plus pada Pilkada 2024 di Sejumlah Daerah Wajar Karena Modelnya “Main Keroyokan”, Tapi Hambar Tak Menang di Jakarta

Isu itu muncul seiring dengan pemecatan Ari Askhara sebagai dirut Garuda Indonesia yang diduga terlibat kasus penyelundupan onderdil Harley Davidson dan sepeda Brompton.

Diketahui karena kasus penyelundupan ini tak hanya Ari yang dipecat.

Erick juga mencopot 4 jabatan lain di direksi Garuda indonesia. Erick juga mecopot Mohammad Iqbal sebgai Direktur Kargo dan Pengembangan Usaha di Garuda Indonesia.

Selain itu pemecatan terhadap Direktur Human Capital yakni Heri Akhyar, pencopotan Iwan Joeniarto sebagai Direktur Teknik dan Layanan.

Serta Direktur Operasi yakni Bambang Adisurya Angkasa yang juga tak lepas dari pencopotan yang dilakukan oleh Erick Thohir.  

www.tribunnews.com