![901163_720 (1)](https://i0.wp.com/joglosemarnews.com/images/2019/12/901163_720-1.jpg?resize=640%2C360&ssl=1)
DEPOK, JOGLOSEMARNEWS.COM – Penangkapan terhadap dua tersangka pelaku penyerangan terhadap penyidik Komisi Pemberantasan korupsi (KPK), Novel Baswedan di Kota Depok, ernyata di luar pengetahuan Kapolres Meteo Depok, Ajun Komisaris Besar Azis Andriansyah.
Saat dilonfirmasi, Azis Andriansyah mengaku tidak tahu adanya penangkapan tersangka penyerang penyidik senior KPK Novel Baswedan.
Dalam keterangan yang diberikan di Polda Metro Jaya, dua tersangka anggota Polri aktif disebut ditangkap di Cimanggis, Kota Depok.
“Belum tahu juga nih, saya lagi cari informasi juga,” kata Azis singkat saat diminta konfirmasi dan penjelasannya, Jumat (27/12/2019).
Dia hanya menambahkan, pihaknya masih menunggu petunjuk dari Polda Metro Jaya.
Sebelumnya, Kepala Badan Reserse Kriminal Markas Besar Polri Komisaris Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengatakan telah dilakukan penangkapan terhadap dua tersangka pelaku penyiraman air keras terhadap penyidik senior KPK Novel Baswedan. Keduanya disebutkan berinisial RM dan RB.
Listyo hanya menyebut penangkapan bekerja sama dengan Kepala Korps Brimob. Sedang juru bicara Mabes Polri, Brigjen Argo Yuwono, menegaskan penangkapan dilakukan di Cimanggis, Kota Depok, di mana berlokasi markas Korps Brimob.
Novel Baswedan menjadi korban penyiraman air keras pada 11 April 2017. Saat itu penyidik senior yang banyak terlibat di penyidikan kasus korupsi besar baru saja menunaikan salat Subuh di Masjid Al-Ihsan, dekat rumahnya di Kelapa Gading, Jakarta Utara.
Penyelidikan butuh 2,5 tahun hingga kabar penangkapan dan penetapan dua tersangka ini. Itu meskipun penyerangan terekam kamera CCTV dan ada sejumlah keterangan saksi tetangga Novel Baswedan yang mencurigai pelaku.