JAKARTA, JOGLOSEMARNEWS.COM – Ketegasan Menteri BUMN Erick Thohir dalam mengeksekusi kasus penyelundupan di PT Garuda Indonesia, terbukti berbuah manis bagi perusahaan pelat merah tersebut.
Nyatanya, sehari setelah Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. Ari Askhara dicopot dari jabatannya, harga saham emiten berkode GIAA itu berada di zona hijau.
Pada pembukaan perdagangan di Bursa Efek Indonesia hari ini, saham perusahaan pelat merah itu berada di Rp 498 per lembar saham.
Harga itu naik 2 poin dari harga penutupan di Bursa Efek Indonesia kemarin. Bahkan pergerakan saham tertinggi pada perdagangan hingga siang ini berada di Rp 510 per lembar saham. Sedangkan terendah di Rp 492 per lembar saham.
Pada pukul 09.55, saham GIAA berada di harga Rp 496 per lembar saham. Saham Garuda itu sudah ditransaksikan sebanyak 785 kali dengan volume sebanyak 3 juta lembar saham senilai Rp 6,05 miliar.
Menteri BUMN Erick Thohir sebelumnya mengumumkan pencopotan Direktur Utama Garuda Indonesia Ari Ashkara lantaran terlibat kasus kargo gelap.
“Saya sebagai Menteri BUMN akan berhentikan Dirut Garuda,” katanya di kantor Kementerian Keuangan, Kamis (5/13/2019) sore.
Ari diketahui menjadi pemilik kargo gelap berupa motor Harley Davidson yang diselundupkan dari Prancis menuju Jakarta.
Bea dan Cukai Soekarno-Hatta menyita benda itu di hanggar Garuda Maintenance Facility pada 17 November lalu.
Analis Binaartha Sekuritas Muhammad Nafan Aji Gusta mengatakan hal itu merupakan pengaruh dari pemberitaan soal kargo gelap di Garuda.
Namun, kata dia, hal itu hanya berlaku secara temporer. “Yang terpenting kinerja fundamental GIAA sudah mulai dalam tren yang positif,” kata Nafan saat dihubungi, Kamis (5/12/2019).
Nafan mengatakan pencopotan Dirut Garuda itu, tidak terlalu berpengaruh terhadap investor. Menurut dia, investor tidak menunggu pengumuman calon dirut baru, namun melihat fundamental Garuda.