JAKARTA, JOGLOSEMARNEWS.COM – Sikap Menteri Pertahanan Prabowo Subianto yang lunak terhadap Cina dalam konflik Natuna mendorong sejumlah pihak meminta pada Presiden Jokowi untuk memecatnya.
Meski demikian, Prabowo dengan enteng menanggapi pernyataan sejumlah pihak yang meminta Presiden Jokowi memecatnya karena dinilai tidak tegas soal konflik dengan Cina di Natuna.
Menurut Prabowo, di negara ini semua orang bebas berpendapat.
Prabowo sempat bertanya pada awak media, siapa yang memintanya untuk dipecat.
“Oh, ya? benar? siapa (yang mengatakan)?” katanya di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (9/1/ 2020).
Begitu diberi tahu yang meminta Jokowi memecatnya adalah pengurus PA 212, Damai Hari Lubis, Prabowo mempersilakannya bicara apa saja.
“Boleh saja, silakan saja bicara. Kita negara demokrasi, orang bisa bicara apa saja,” ucap dia.
Dalam sejumlah pemberitaan disebutkan jika Damai ingin Jokowi memecat Ketua Umum Partai Gerindra itu.
Damai beralasan sikap Prabowo tidak sejalan dengan Jokowi yang enggan berkompromi soal kedaulatan.
Sebelumnya, Prabowo pernah menyatakan bakal menempuh cara baik-baik untuk menyikapi dugaan pelanggaran kedaulatan Indonesia oleh Cina.
“Kita cool saja. Kita santai kok, ya,” ujar dia pada Jumat (3/1/2020).
Menurut Prabowo, masing-masing negara punya sikap tersendiri mengenai perkara tersebut.
Namun, dua negara perlu mencari satu solusi yang baik. “Kita selesaikan dengan baik ya, bagaimana pun Cina negara sahabat.”