Beranda Daerah Karanganyar Bupati Karanganyar Bakal Buat Survey Pembentukan Provinsi Solo Raya. Siapa Yang Setuju?

Bupati Karanganyar Bakal Buat Survey Pembentukan Provinsi Solo Raya. Siapa Yang Setuju?

Bupati Juliyatmono. Foto/Istimewa
Bupati Juliyatmono. Foto/Istimewa

KARANGANYAR, JOGLOSEMARNEWS.COM Meski banyak ditentang dan memicu pro kontra karena dianggap ngayawara, Bupati Karanganyar, Juliyatmono tetap kekeh dengan ide pembentukan provinsi Solo Raya.

Ia bahkan berencana menggar survey terkait wacananya itu. Hal itu ia ungkapkan dalam sebuah talk show bersama dengan Wakil Direktur Pasca Sarjana Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), M Farid Wajdi.

Bupati Juliyatmono sempat mencuatkan kembali gagasan pembentukan Provinsi Solo Raya pada Oktober 2019 lalu. Tak ayal, gagasan tersebut menuai berbagai respon terutama di dunia maya.

Orang nomor satu di lingkungan Pemkab Karanganyar itu mengungkapkan, gagasan pembentukan provinsi Solo Raya sudah bisa memenuhi syarat.

Sebagaimana yang disyaratkan oleh undang undang minimal didukung oleh 5 kabupaten. Di Solo Raya menurutnya syarat itu bisa dipenuhi karena sudah ada 6 kabupaten dan satu kota.

Di sisi lain, jarak kontrol provinsi Jawa Tengah yang begitu luas, terdiri dari 35 kabupaten dan kota. Sehingga kurang efektif dalam proses pengawasannya dan dipandang perlu dibentuk provinsi Solo Raya.

“Solo Raya merupakan pusat yang strategis dan memiliki anak muda yang memiliki SMD unggul. Pembentukan provinsi Solo Raya akan memberikan peluang kepada anak muda, bersaing yang kompetitif serta memberikan ruang seluas-luasnya untuk semakin berkarya dan berinovasi,” kata Juliyatmono.

Yuli mengatakan untuk menambah dukungan gagasan pembentukan provinsi Solo Raya, pihaknya akan mengadakan survey secara obyektif.

“Dalam waktu dekat sudah kita siapkan. Ya jelas momentum politik sebelum masuk kontestasi Pilkada besok, hasil survey sudah jadi. Kita lihat tanggapan para calon di seputar Solo Raya seperti apa,” ujarnya sesuai talkshow.

Sementara, Wakil Direktur Pasca Sarjana UMS, M Farid Wajdi menambahkan, momen Pilkada serentak di beberapa wilayah Solo Raya menjadi satu kesempatan bagi generasi muda untuk mengeksplorasi calon pemimpin lima tahun ke depan.

Bagaimana mengembangkan percepatan dalam pembangunan. Perdebatannya itu tentang strategi dan program.

Menurutnya itu menjadi isu yang lebih konkret untuk diperdebatkan. Termasuk misalnya bagaimana membangun wilayah Solo Raya menjadi lebih makmur.

“Perdebatannya tidak lagi normatif, tapi lebih konkrit. Pertanyaannya strategi membangunnya bagaimana, modalnya dari mana, tenaga kerjanya dari mana, sepakat atau tidak caranya. Misalnya begitu,” pungkasnya.

Nah, siapa yang setuju dengan ide provinsi Solo Raya ala Bupati Juliyatmono? (Wardoyo)