LAMPUNG, JOGLOSEMARNEWS.COM — Warga digegerkan dengan Harimau Sumatera (Panthera tigris sumatrae) masuk kampung dan memangsa warga kembali terjadi di Kabupaten Muara Enim, Sumatera Selatan.
Kali ini korban keganasan harimau liar adalah Sulistyowati alias Sulis, 30 tahun, warga Desa Talang Tinggi, Kecamatan Panang Enim, Muara Enim. Sulis tewas setelah dimangsa harimau pada Sabtu dini hari (28/12/2019) sekitar pukul 01.00 WIB.
Saat ditemukan di pemandian umum di Dusun Sido Dadi Kampung 5 Desa Padang Bindu, Kecamatan Panang Enim, Kabupaten Muara Enim, kondisi tubuh Sulis sangat mengenaskan. Selain tubuh sudah tidak terbentuk manusia, jasad Sulis juga penuh dengan bekas gigitan dan cakaran harimau.
Sebelum ditemukan tewas dimangsa harimau, pada Jumat sore sekitar pukul 17.00 WIB Sulis berpamitan kepada keluarganya untuk mandi di permandian umum di Dusun Sido Dadi Kampung 5 Desa Padang Bindu, Kecamatan Panang Enim, Kabupaten Muara Enim.
Namun, hingga lepas magrib bahkan sampai tengah malam Sulis tidak kunjung pulang.
Ibu korban pun kemudian menyusul Sulis di tempat permandian umum. Namun, sang itu tidak menemukan anaknya. Ibunya kemudian mengabarkan perihal hilangnya Sulis kepada warga lainnya. Warga bersama aparat keamanan kemudian melakukan pencarian.
Pada tengah malam, sekitar pukul 24.00 WIB, petugas Koramil Panang Enim bersama warga mulai menemukan bercak darah.
Mereka kemudian terus menyusuri jejak darah tersebut dan berakhir di semak-semak di perbatasan Desa Talang Tinggi dengan Desa Talang Keli, Kecamatan Semendo Darat Laut.
Jasad Sulis pun ditemukan sudah dalam kondisi tanpa bentuk karena terpotong-potong.
Aparat dan warga kemudian membawa potongan tubuh Sulis ke rumah duka. Camat Semendo Darat Laut, Fauzi, mengaku pihaknya sudah mengimbau agar warga tidak keluar rumah untuk berkebun pada sore hari. Menurutnya, bersama aparat Koramil Semendo sejumlah warga desa juga sudah membuat posko pemantauan harimau.
“Warga yang sering pergi ke kebun saya ingatkan untuk selalu membawa persenjataan tajam untuk berjaga-jaga. Jangan pula bepergian sendirian,” katanya.
Menurut Fauzi, sejumlah warga mengaku pernah melihat harimau berkeliaran di sekitar desa. “Bahaya terus mengintai, warga harus selalu berhati-hati,” katanya.
Data di Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatera Selatan menyebutkan wilayah Desa Talang Tinggi dan sejumlah desa yang berbatasan dengan wilayah hutan di Sumsel adalah kawasan habitat harimau. Sebab itu, harimau sering muncul sejumlah desa karena kawasan itu termasuk daerah jelajah harimau Sumatera.
Kepala Seksi Konservasi Wilayah II BKSDA Sumatera Selatan, Tito, mengatakan pihaknya sudah sering mengimbau agar warga tidak beraktivitas di sekitar hutan karena berbahaya. “Banyak warga sekitar beraktivitas di sana, BKSDA juga sudah sering ingatkan untuk tidak beraktivitas dalam kawasan hutan lindung,” katanya.
Untuk pencegahan, Tito meminta pemda setempat mengevakuasi warga dari kawasan hutan lindung agar tidak menjadi sasaran serangan harimau.