SOLO, JOGLOSEMARNEWS.COM – Kondisi ekonomi di Indonesia yang mengharuskan BPR/BPRS berhadapan langsung dengan perbankan umum membuat lembaga keuangan yang lekat dengan usaha mikro tersebut berpikir keras untuk tetap eksis. Namun kenyataannya, BPR/BPRS memiliki keunggulan sendiri hingga mampu membuatnya bertahan sampai saat ini bahkan hingga ke depannya nanti.
Ketua Bidang BPR Syariah Paguyuban Pemegang Sahan, Dewan Komisaris dan Dewan Pengawas BPR BPRS (Pesakom) Soloraya, Solichul Hadi mengungkapkan, tiga keunggulan BPR/BPRS membuatnya tetap bertahan sampai sekarang.
“Karena tiga keunggulan tersebut tidak dimiliki bank konvensional. Yang pertama adalah trusted. Bahwa pendekatan yang dilakukan BPR tidak dimiliki bank konvensional. Nasabah BPR kebanyakan karena percaya, sudah percaya dengan kredibilitas BPR,” ujarnya, Jumat (3/1/2020).
Kemudian keunggulan yang kedua adalah kemudahan. Menurut Solichul, kebanyakan nasabah telah mengetahui bahwa beda rate bank umum dan BPR cukup besar.
“Sebenarnya mereka mengetahui terkait suku bunga. Tapi mereka menganggap proses peminjaman di BPR lebih mudah. Artinya kami memiliki kemudahan,” ujarnya.
Selain itu, keunggulan yang ketiga adalah BPR memiliki pangsa pasar yang tidak dilayani bank umum yaitu pinjaman dengan jaminan sertifikat sertifikasi guru.
“Itu menjadi pangsa pasar kami. Dan pangsa pasar inilah yang tidak dilayani oleh bank umum,” tukasnya. Triawati PP