JAKARTA, JOGLOSEMARNEWS.COM —
Virus corona yang berasal dari Kota Wuhan, China merebak demikian massif ke berbagai negara.
Bagaimana dengan Indonesia? Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyebut ada 13 people under obeservation atau 13 kasus dalam pengawasan karena memiliki gejala seperti pneumonia akibat virus corona.
Hasil pemeriksan Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan atau Badan Litbangkes 11 dinyatakan negatif.
Dua lainnya masih menunggu hasil pemeriksaan yang diharapkan selesai dalam beberapa hari ini.
“Hasil observasi ada 13 dan 11 negatif untuk beberapa kasus yang beberapa di Jakarta dan di Bali,” ucap Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Masyarakat Kementerian Kesehatan, Anung Sugihartono di Kemenkes, Senin (28/1/2020).
Dua yang masih menunggu hasil pemeriksaan yakni satu pasien di Bandung dan satu pasien di Jambi.
“Seperti yang dikatakan tadi yang di Rumah Sakit Hasan Sadikit (RSHS), satu lagi Jambi ya,” ungkap Direktur Surveilans dan Karantina Kementerian Kesehatan, drg. Vensya Sitohang, M. Epid di kesempatan yang sama.
Sesuai dengan mekanisme WHO dalam menangani kasus virus yang diterapkan Kemenkes, pasien yang menunjukkan gejala-gejala dan menurut keyakinan dokter mengarah ke corona disebut dengan people under observation.
Kemudian jika ada riwayat ke Wuhan, riwayat kontak yang lama dengan yang sakit di negara lain baru masuk ke tahapan status suspect.
Setelah disebut suspect dan hasil laboratorium ditemukan adanya virus corona itu disebut dengan probable, dan kalau lebih spesifik ditemukan novel corona virus baru pasien dinyatakan confirm corona virus.
Terkait wabah pneumonia akibat virus corona yang terjadi di Wuhan menyerang bagian saluran pernapasan sehingga gejalanya bisa berupa batuk kering hingga berat, demam kemudian sesak.
Langkah antisipasi paling tepat saat ini pun adalah menjaga imunitas tubuh dengan menjaga kebersihan dan kesehatan tubuh.
Sejauh ini memang banyak dugaan kasus virus corona di Indonesia seperti yang terjadi di Jakarta, Bandung, Bali hingga Jambi.