Beranda Daerah Karanganyar Blak-Blakan, Gubernur Ganjar Kaget Sering Dilapori Tawangmangu Karanganyar Banjir. Ungkap Pemicunya Ternyata...

Blak-Blakan, Gubernur Ganjar Kaget Sering Dilapori Tawangmangu Karanganyar Banjir. Ungkap Pemicunya Ternyata Tumpukan Sampah dan Hutan Gundul!

Penampakan awan tebal unik di atas lereng Gunung Lawu. Foto/FB
Penampakan awan tebal unik di atas lereng Gunung Lawu. Foto/FB

KARANGANYAR, JOGLOSEMARNEWS.COM Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, mengaku kaget karena sering menerina laporan banjir di Tawangmangu.

Ia pun mengungkap bahwa penyebab banjir di lereng Gunung Lawu itu banyak ditemukan dampah, drainase buruk dan hutannya gundul.

Hal itu diungkapkan saat dirinya hadir memimpin penanaman pohon di Tawangmangu, Karanganyar kemarin.

Kepada wartawan, ia mengatakan dirinya memang sering menerima laporan jika di Tawangmangu sering terjadi banjir. Untuk membuktikannya, Ganjar mengaku langsung melakukan pengecekan.

“Saya kaget karena sering terima laporan kalau Tawangmangu banjir. Setelah kita cek, ternyata drainase tidak bagus, sampah banyak. Tapi kontribusi lain juga ada, hutannya gundul,” paparnya.

Terkait fenomena banjir di Tawangmangu itu, ia meminta agar pihak terkait segera mengajak bicara masyarakat.

Baca Juga :  Kesbangpol dan IPARI Karanganyar Gelar Pembinaan Kerukunan Umat Beragama

Ia juga mengajak semua pihak kembali menggencarkan penanaman pohon di musim penghujan ini.

“Mulai Februari ini kita gerakkan semua menanam. Dan saya respek sama temen-teman yang semuanya peduli. Mumpung masih hujan,” terangnya.

Ia meminta penanaman pohon diarahkan ke lahan kritis. Dengan penghijauan diharapkan menambah resapan air sehingga menekan celah banjir di Tawangmangu.

“Cari lahan kritis, tanami. Saya hanya nitip itu,” tukasnya.

Dalam kesempatan itu, Ganjar juga
mengingatkan agar pemerintah daerah memperhatikan tata ruang di wilayah Tawangmangu yang saat ini mulai berkembang pesat sebagai salah satu lokasi wisata.

Ia juga mengingatkan para pejabat dan Pemkab tak gegabah merubah tata ruang hanya karena uang.

“Saat ini, perkembangan pariwisata di Tawangmangu cukup tinggi. Maka bangunan saya minta untuk dikontrol. Jangan terlalu padat, jangan terlalu massif. Ingat, Puncak Bogor jadi pelajaran buat kita. Tawangmangu jangan sampai,” paparnya. Wardoyo