JOGLOSEMARNEWS.COM – Sekretaris Daerah (Sekda) DIY, Kadarmanta Baskara Aji mengatakan, Pemerintah Daerah (Pemda) DIY berencana agar timbunan sampah yang nantinya masih tertinggal di ltempat pembuangan sampah terpadu (TPST) Piyungan, bisa dipenuhi dengan tanaman rindang.
Hal ini dilakukan untuk antisipasi perpindahan lokasi pembuangan, seiring penerapan teknologi baru hasil KPBU.
Tapi, Kadarmanta Baskara Aji memahami, wacana ini tak mudah terealisasi.
“Ya, ini bukan perkara mudah, karena sekarang cuaca masih panas dan faktor-faktor lain perlu dipikirkan, bagaimana membuat tanaman itu bisa tetap hidup di sana,” katanya, Kamis (13/2/2020) siang.
Menurut Aji, wacana ini merupakan bagian dari upaya perpanjangan usia TPST, dengan membuat terasering yang dibagi ke dalam dua zona.
Nantinya, salah satu dari zona tersebut, akan ditutup untuk sementara, sekaligus ditata guna pembuatan terasering.
“Jadi, setelah ditutup itu bisa dimanfaatkan sebagai lahan penghijauan. Dengan tanaman itu, harapan kami tanah bisa pulih kembali. Bukan hanya sampah yang mengeluarkan bau dan uap,” terangnya.
Ia menilai, wacana pembuatan lahan hijau di lokasi TPST yang ke depannya tak terpakai lagi ini merupakan opsi paling realistis, dibanding meninggalkan sampah begitu saja.
Namun, seandinya gagal terealisasikan, pihaknya pun hendak menyiapkan media lain.
“Tapi, dengan tanaman itu yang paling bagus. Kita sudah meminta Dinas Kehutanan untuk melakukan uji coba, kira-kira tanaman apa yang bisa hidup di atas sampah. Walaupun nanti kita beri tanah dulu, tidak langsung ditanam di sampah,” cetusnya.
Terpisah, Ketua Pelaksana Harian Unit Manajamen Tim Pelaksana Percepatan Pembangunan Prioritas (TP5) DIY, Rani Sjamsinarsi berujar, pembuatan terasering diharapkan bisa menyulap pemandangan TPST ini menjadi lebih menarik dan sedap dipandang.
Khususnya, ketika kawasan pembuangan sampah itu telah ditutup dan beralih ke lahan baru melalui skema KPBU yang kini tengah diupayakan oleh Pemda DIY.
Ia pun berharap, langkah tersebut bisa berjalan mulus, sehingga dapat dijadikan contoh daerah lain.
“Kami ingin menjadi percontohan ya. Bisa TPST nanti dijadikan taman, apapun itu, yang penting indah. Nanti kan setelah ditutup sapi-sapi milik masyarakat juga sudah tidak di sana lagi,” ujarnya.
Saat ini, jelasnya, pemerintah daerah sudah menganggarkan Rp 14 miliar dalam upaya memperpanjang usia TPST Piyungan.
Dana yang digelontorkan tersebut, termasuk untuk menyelesaikan berbagai polemik, maupun keluhan masyarakat di sekitar sana.
“Ada Rp 14 miliar dari APBD, melalui Cipta Karya (Dinas PUP ESDM DIY), untuk menyelesaikan permasalahan yang dikeluhkan masyarakat selama ini. Kalau sekarang, pengelolaan masuk DLHK dan infrastruktur masih di Dinas PU,” pungkasnya.