Beranda Daerah Semarang Kisah Badroni, Buruh Lulusan SMP Yang Dapat Bonus Gaji Rp 2,9 Juta...

Kisah Badroni, Buruh Lulusan SMP Yang Dapat Bonus Gaji Rp 2,9 Juta dari Gubernur Ganjar. Begini Ceritanya

Foto/Humas Jateng
Foto/Humas Jateng

SEMARANG, JOGLOSEMARNEWS.COM Kegiatan apel Bulan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di Centre of Excellence Fire & Safety Academy PT Indonesia Power Semarang yang dihadiri Gubernur Ganjar Pranowo, kemarin barangkali bakal menjadi momen tak terlupakan bagi Badroni.

Pria berusia 48 tahun warga Peterongan, Semarang itu tampak dengan tergopoh-gopoh dan setengah berlari, naik ke mimbar yang sudah berdiri Gubernur Jateng Ganjar Pranowo. Badroni berdiri di samping Ganjar.

“Mas, kamu lulusan SMP?,” kembali Ganjar mempertegas pertanyaan ke Badroni.

Ganjar sebelumnya menyampaikan, jika pekerja dengan pendidikan rendah adalah pihak yang tercatat paling besar mengalami kecelakaan kerja. Terutama pekerja lulusan SD-SMP. “Ada yang lulusan SD? Lulusan SMP?” tanya Ganjar pada peserta upacara.

Badroni spontan mengacungkan tangannya merespons pertanyaan Ganjar yang dilemparkan ke peserta. Badroni rupanya adalah satu-satunya pekerja yang ikut upacara, serta hanya lulusan SMP.

“Saya memang lulusan SMP. Nama saya Badroni. Bekerja di PT Bitratex Semarang. Sebagai admin. Saya kerja sudah 28 tahun. Tempat kerja nyaman. Kalau gak nyaman Saya gak sampai 28 tahun. Sisi keselamatan kerja di perusahaan saya bekerja, nilainya delapan,” jawab Badroni di mimbar menjawab pertanyaan Ganjar.

Baca Juga :  Gandeng KPID, Kemenag Jateng Akan Pantau Siaran Keagamaan

Jawaban Badroni membuat Ganjar salut. Sebab kendati lulusan SMP, namun tetap memperhatikan keselamatan kerja. Masih di mimbar panggung, Ganjar pun memberikannya uang senilai gaji Badroni di tempat kerjanya.

“Ini saya beri uang senilai gajimu (Rp2,9 juta),” kata Ganjar begitu di bawah panggung.

Badroni tak sanggup menyembunyikan rasa senangnya usai dipanggil Ganjar. Dia baru kali ini bercakap langsung dengan Ganjar. Dia menilai Ganjar adalah sosok gubernur yang ramah dan merakyat. Baik dari bahasanya, maupun dari sikapnya.

“Saya sampaikan tadi ke pak gubernur, tentang keselamatan, kesehatan, kerja. Saya kerja 28 tahun di perusahaan. Saya tidak pernah mengalami kecelakaan kerja. Saya sebagai administrasi. Kerjanya menata administrasi seperti kalau ada rekrutmen, acara K3,” ujarnya.

Dia juga melakukan pendataan administrasi lain, termasuk produksi dan hasil kerjanya, biar tidak ada cacat. Juga menata administrasi yang terkait lainnya. Hal itu dilakukannya sejak tahun 1991 sampai sekarang. Dia pribadi juga menilai jika aturan K3 pada periode Ganjar ini memang lebih baik dari sebelumnya.

Baca Juga :  Wakil Ketua DPRD Jateng Sepakat Tak Ada Pembatasan Pasokan Susu dari Peternak ke Industri Pengolahan. Tata Kelola Produksi Juga Diperbaiki

Badroni mengungkapkan, pemerintahan saat ini lebih ketat dalam pengawasan K3. “Ada pengaruh di era pemerintahan kali ini. Yaitu lebih mengawasi perusahaan. Kesadarannya tumbuh di pemerintah, di perusahaan juga tumbuh,” kata Badroni.

Kepala Disnakertrans Jateng Sakina Rosellasari mengatakan, pihaknya terus melakukan pengawasan K3 di seluruh perusahaan yang Ada di Jateng. “Untuk lebih menghindari adanya kecelakaan kerja,” kata Sakina. JSnews