Beranda Daerah Semarang Pengakuan Korban-Korban Sunda Empire Asal Magelang. Urus KTA Bayar Rp 200.000, Dijanjikan...

Pengakuan Korban-Korban Sunda Empire Asal Magelang. Urus KTA Bayar Rp 200.000, Dijanjikan Gaji Besar Hingga Pangkat Brigadir Jenderal

Foto/Humas Polda
Foto/Humas Polda

MAGELANG, JOGLOSEMARNEWS.COM Polres Magelang Polda Jateng masih memberikan pembinaan kepada 11 orang yang diduga menjadi anggota Sunda Empire. Mereka sekarang sudah menyatakan mundur dari organisasi tersebut karena merasa sudah tertipu.

Kapolres AKBP Pungky Bhuana Santoso menjelaskan, dari 11 orang yang menjadi anggota organisasi tersebut tersebar di beberapa kecamatan di Kabupaten Magelang, di Windusari ada delapan orang.

Kemudian di Mertoyudan satu orang, Salaman satu orang, dan Sawangan ada satu orang.

“Jadi totalnya ada sebelas orang, rata-rata usianya di atas 50 tahun,” katanya dilansir Tribratanews Polda Jateng Senin (10/2/2020).

Dari hasil interogasi, mereka tertarik ikut karena awalnya organisasi itu tersebut menggunakan misi sosial seperti pemberian bantuan.

“Kemudian diiming-imingi gaji besar apabila memasukkan dana ke dalam rekening,” imbuhnya.

Baca Juga :  Wakil Ketua DPRD Jateng Sepakat Tak Ada Pembatasan Pasokan Susu dari Peternak ke Industri Pengolahan. Tata Kelola Produksi Juga Diperbaiki

Mereka sudah ada yang diberi pangkat Brigadir Jenderal karena sudah lama menjadi anggota, dan pernah mengikuti rapat di Bandung atas biaya sendiri.

Dijelaskan pula, anggota organisasi itu ada yang diminta membeli atribut, kemudian memasukkan uang ke rekening. Dengan dalih, kelak akan menjadi pegawai dan akan digaji besar.

“Setelah diberi masukan dan pembinaan serta mereka memantau perkembangan di media massa, sekarang mereka melepaskan diri dari kepesertaan di Sunda Empire karena merasa tidak ada gunanya dan merasa tertipu,” kata Kapolres.

Dari hasil penyelidikan polisi, ada yang menyerahkan uang Rp 300 ribu untuk membayar baju dan Rp 200 ribu untuk membuat kartu tanda anggota (KTA).

Menurut Kapolres, kemukinan selain 11 orang itu masih ada yang lain, Maka polisi terus berusaha melakukan pembinaan kepada masyarakat agar tidak terpancing yang akhirnya tertipu. JSnews