![](https://i0.wp.com/joglosemarnews.com/images/2018/08/IMG20170618184516-979x1305-1.jpg?resize=300%2C400&ssl=1)
KARANGANYAR, JOGLOSEMARNEWS.COM – Anggota DPR RI asal Karanganyar, Paryono mengingatkan pemerintah lebih berhati-hati terkait rencana pemulangan Warga Negara Indonesia (WNI) mantan anggota ISIS.
Pasalmya selama ini, para WNI yang ikut bergabung dengan ISI itu dinilai sudah menyatakan keluar dari NKRI. Mereka juga dianhhap telah membakar paspor dan kewarganegaraan Indonesia.
“Saya pikir, pemerintah harus hati-hati. Apalagi mereka telah menyatakan telah keluar dari NKRI dan telah membakar paspor,” paparnya kepada wartawan di Karanganyar, kemarin.
Anggota Komisi II DPR RI itu juga mengungkapkan rendahnya nilai ujian seleksi CPNS bidang wawasan kebangsaan itu dinilai cukup memprihatinkan.
Terlebih, yang mengikuti seleksi CPNS ini, merupakan lulusan perguruan tinggi.
“Ini cukup memprihatinkan. Padahal selama ini, sosialisasi mengenai wawasan kebangsaan telah gencar dilakukan di seluruh wilayah Indonesia. Ini harus menjadi perhatian serius bagi semua pihak, baik pemerintah, wakil rakyat serta seluruh elemen masyarakat,” ujar Paryono.
Legislator asal PDIP itu memandang fakta itu harus membuat pemerintah lebih intensif lagi melakukan sosialisasi wawasan kebangsaan terutama bagi generasi muda.
Sosialisasi empat pilar penting dilakukan untuk menanamkan kesadaran kepada publik tentang konsep berbangsa.
Terutama pada generasi milenial yang akan meneruskan estafet kepemimpinan.
“Saya minta kepada pemerintah, untuk lebih mengintesifkan program tentang wawasan kebangsaan ini. Selama ini saya piker sudah maksimal, ternyata belum. Ini pekerjaan rumah bagi kita semua. Sosialisasi empat pilar bisa memberikan pemahaman generasi milenial terhadap nilai-nilai kebangsaan ,” tandasnya. Wardoyo