JOGLOSEMARNEWS.COM Daerah Sragen

Ribuan Pelayat Antar Pemakaman Ulama dan Sekretaris MUI Sragen, Muhammad Fadlan ke TPU Taraman Sidoharjo. Meski Sering Dikritik, Bupati Mengaku Sangat Kehilangan!

Pemberangkatan jenazah Sekretaris MUI Sragen, Muh Fadlan. Insert: Headshot Muh Fadlan. Foto kolase/Wardoyo
   
Pemberangkatan jenazah Sekretaris MUI Sragen, Muh Fadlan. Insert: Headshot Muh Fadlan. Foto kolase/Wardoyo

SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM Ribuan pelayat memadati rumah duka hingga mengantar pemakaman tokoh agama sekaligus Sekretaris Majelis Ulama Indonesia (MUI), Muhammad Fadlan, Selasa (11/2/2020) siang.

Tak hanya warga, kerabat dan kolega, kalangan pejabat dan Bupati Sragen juga turut hadir menyampaikan Bela sungkawa ke rumah duka hingga mengantar sampai ke pemakaman.

Pemilik sekaligus pendiri Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT) Madina Sragen itu mengembuskan nafas terakhir akibat serangan jantung, Senin (10/2/2020) malam.

Fadlan yang bertugas sebagai Kepala Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Sragen Kota itu, meninggal di RSUD Dr Soehadi Prijonegoro Sragen sekitar pukul 00.00 WIB.

Jenazah tokoh Nahdlatul Ulama sekaligus ulama besar Sragen itu dimakamkan di Astonoloyo Dukuh Sembungan, Desa Taraman, Sidoharjo, Sragen sekitar pukul 13.00 WIB.

Baca Juga :  Tingkatkan Pembangunan Desa Toyogo Sragen, Blesscon Kucurkan Dana CSR

Ulama yang dikenal aktif dalam organisasi Islam dan dakwah ke masyarakat itu mengembuskan nafas terakhir dalam usia 52 tahun.

“Semalam kami masih sempat chatting di grup sekitar pukul 21.14 WIB. Kemudian dapat kabar masuk rumah sakit RSUD dan tengah malam sudah dapat pemberitahuan, almarhum sudah meninggal dunia,” papar Sekda Sragen, Tatag Prabawanto, Selasa (11/2/2020) pagi.

Almarhum meninggalkan seorang istri, Hj Sri Umiyati. Jenazah sempat disemayamkan terlebih dahulu di kediaman duka Kampung Teguhan, Sragen Wetan, Sragen sebelum diberangkatkan ke tempat peristirahatan terakhirnya di TPU Sembungan, Taraman, Sidoharjo.

Ribuan pelayat silih berganti mendatangi rumah duka hingga mengantar ke pemakaman.

Kepergian Muh Fadlan menjadi kehilangan bagi Sragen. Selama ini, almarhum dikenal sebagai sosok ulama yang kritis dan tak canggung memberikan masukan serta aspirasi untuk pembenahan pemerintahan melalui statemennya di media massa.

Baca Juga :  Dua Kali Panen Padi Melimpah Dan Harga Jual Tinggi, Pemerintah Desa Bedoro Sragen Akan Menggelar Sholawat Bersama Habib Syech Bin Abdul Qadir Assegaf. Bentuk Rasa Syukur Pada Allah

Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati mengatakan kepergian Kyai Fadlan menjadi kehilangan bagi Sragen.

Ia menilai Kyai Fadlan mempunyai style atau gaya yang unik dalam kiprahnya di tengah masyarakat.

Bupati menyebut Kyai fadlan sering mengkritisi kebijakannya sebagai Bupati Sragen. Namun juga memberikan solusi solusi yang bisa dilakukan sebagai jalan keluarnya.

“Saya merasa sangat kehilangan. Semoga beliau diterima amal ibadahnya,” ujar bupati saat bertakziah di rumah duka.

Ketua DPRD Sragen, Suparno mengaku mengenal dekat sosok Kyai Fadlan karena bertetangga dan tinggal berhadapan di Kampung Teguhan.

Ia mengenang Kyai Fadlan ditengah tengah masyarakat yang selalu memberi solusi dengan cara humoris sehingga bisa diterima berbagai kalangan. Wardoyo

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com