SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Insiden penyergapan komplotan pencuri disel disertai berondongan tembakan di pertigaan Pasar Masaran, Sragen, Rabu (26/2/2020) dinihari cukup mengejutkan warga.
Berondongan tembakan dari aparat polisi yang berbuntut peluru nyasar mengenai driver ojol dan mobil warga itu, juga membuat kondisi sekitar sempat mencekam dan panik.
Menurut Gunawan (60) penjual ayam goreng di dekat lokasi saat kejadian, menuturkan insiden itu terjadi sekitar pukul 00.30 WIB.
Sepengetahuannya, awalnya ada tim polisi berjumlah empat orang yang datang minta bantuan mengangkat bangku ke jalan depan pasar karena akan mengadang mobil pencuri.
Mobil pelaku target penyergapan itu akan melaju dari arah Plupuh menuju Masaran.
“Baru satu bangku diangkat, tahu-tahu polisinya sudah mbengok datang pak datang pak (mobil pelaku). Lalu dilepaskan tembakan peringatan sekali duorr gitu tapi ternyata mobil pelaku nggak terpengaruh dan nggeblas saja,” ujar Gunawan ditemui JOGLOSEMARNEWS.COM .
Mpbil pelaku itu diketahui berjenis Avanza warga putih berpelat B. Mendapat tembakan peringatan, bukannya menyerah, pelaku malah nekat ngebut dan nyaris menabrak petugas.
Setelah itu, ia kemudian mendengar rentetan suara tembakan berkali-kali. Salah satu peluru ternyata malah menyusur ke mobilnya yang diparkir di dekat kios-kios di sebelah utara jalan lokasi kejadian.
“Mobil saya kena peluru bagian samping kiri dan depan jok. Saya waktu dengar tembakan door doorr dorrr itu sudah panik dan kaget,” tutur pedagang asal Kuyang, Kliwonan, Masaran itu.
Gunawan juga sempat menyaksikan ada satu driver ojek online yang kebetulan sedang jalan dan berada di dekat lokasi, kemudian terkena peluru nyasar.
Driver bernama Endro Prasetyo (27) asal Karangmalang, Masaran itu terkena peluru di bagian lengannya hingga tembus ke perut samping.
“Waktu itu dia sudah dibawa temannya sesama tukang ojek dalam kondisi lengannya berlumuran darah,” tutur Gunawan.
Saksi lain, Sigit (38) yang juga berada di dekat lokasi menyaksikan saat penyergapan terjadi, ada empat mobil dari arah Plupuh yang beringan dalam jarak cukup rapat.
Mobil paling depan adalah Avanza putih milik komplotan pelaku, kemudian di belakangnya mobil silver yang disebut mobil intel, kemudian belakangnya lagi mobil Avanza hitam dan paling belakang mobil Pajero warna putih.
“Kejadiannya sangat cepat. Warga nggak ada yang berani mendekat begitu dengar suara tembakan berkali-kali itu. Driver ojek online yang kena peluru itu langsung dibawa ke RS PKU Masaran,” terangnya.
Kapolres Sragen, AKBP Raphael Sandhy Cahya Priambodo menegaskan insiden tembakan nyasar yang melukai warga dan mengenai mobil di pertigaan Pasar Masaran Selasa (25/2/2020) malam, terjadi tanpa ada unsur kesengajaan.
Polres pun siap bertanggungjawab dan membiayai seluruh pengobatan korban serta mobil penjual ayam goreng yang sempat terkena peluru nyasar.
Hal itu disampaikan kepada wartawan, Rabu (26/2/2020). AKBP Raphael mengatakan insiden tembakan nyasar itu terjadi sekira pukul 00.30 WIB saat tim membantu melakukan penangkapan komplotan pelaku curat (pencurian dengan pemberatan) mesin disel yang kabur dari Grobogan.
“Iya betul. Jadi diawali dari kejadian curat disel di wilayah Grobogan Purwodadi. Karena kita terintegrasi satu jalur, kita diinfokan dan berusaha membantu memblokir jalan bukan hanya Polsek yang dilewati saja. Karena tadi malam di kota ada kegiata pengajian Cak Nun, konsentrasi petugas kita fokuskan ke sana,” paparnya.
Kapolres menguraikan tembakan itu bermula ketika upaya peringatan saat mengadang mobil pelaku, tidak diindahkan.
Saat diberikan tembakan peringatan, pelaku yang terdeteksi mengendarai mobil Avanza putih itu tidak menggubris dan malah memacu kecepatan bahkan sampai hendak menabrak petugas.
Dalam kondisi tersebut, anggota akhirnya mengeluarkan beberapa kali tembakan. Hingga kemudian ada peluru yang sampai nyasar mengenai satu warga driver ojek online, Endro Prasetyo (27) dan mobil warga penjual ayam, Gunawan (60) yang ada di sekitar lokasi.
“Sama sekali tidak ada unsur kesengajaan. Polisi melakukan upaya paksa penembakan karena peringatan yang diberikan, pelaku tetap nekat memacu kendaraan. Jadi kami pastikan bahwa semalam adalah kegiatan kepolisian yang bisa dipertanggungjawabkan. Bukan sembarangan menembak,” terangnya. Wardoyo