SUKOHARJO, JOGLOSEMARNEWS.COM – Tikus hingga saat ini menjadi hama musuh petani. Pasalnya daya rusaknya pada tanaman padi sangat luar biasa.
Lantaran itu sejumlah desa di Sukoharjo sampai menggelar lomba gropyokan tikus untuk menekan perkembangan populasi tikus di sawah.
Informasi yang dihimpun dari laman resmi Pemkab Sukoharjo,Selasa (4/2/2020), tikus dapat menyerang beberapa jenis tanaman seperti padi, kacang tanah, kedelai, ubi kayu,ubi jalar, tebu kelapa. Tetapi tanaman yang sering diserang dan paling disenangi adalah padi. Serangan pada tanaman padi memperlihatkan pada bagian batangnya terpotong.
Bila serangan hama ini terjadi pada fase vegetatif, seekor tikus dapat merusak tanaman antara 11-176 batang padi per malam. Namun pada saat bunting kemampuaan merusak meningkat menjadi 24-246 batang per malam. Besarnya kerugian yang disebabkan oleh tikus ditentukan oleh banyaknya anakan yang gagal menghasilkan malai masak pada waktu panen.
Tikus betina melahirkan rata-rata 8 ekor anak setiap kali melahirkan, dan mampu kawin lagi dalam tempo 48 jam setelah melahirkan. Selain itu mampu hamil sambil menyusui dalam waktu yang bersamaan.
Lantaran itu tikus merupakan hama yang sangat merugikan petani yang mengakibatkan padi petani gagal panen atau gagal tumbuh.
Menyikapi hal ini Pemerintah Kelurahan Dukuh Sukoharjo didukung oleh Babinsa dan PPL getol melaksanakan gropyokan tikus untuk mencegah gagal panen pada tanam padi Masa Tanam (MT 1) Tahun 2020. Berbagai upaya telah diupayakan termasuk melalui gropyokan tikus mandiri oleh para petani dibantu anggota Koramil 1 Sukoharjo atau Babinsa.
Lurah Dukuh Tri Budi Setiawan, PPL Kecamatan Sukoharjo Sriyono dan Babinsa Dukuh Sertu Joko Nur Sahid serta Sertu Heri Priyono menyiasatinya dengan lomba gropyokan tikus yang diikuti oleh antar poktan di kelurahan Dukuh Sukoharjo.
Dalam lomba tersebut ditetapkan setiap ekor tikus dihargai Rp 1000. Pemberantasan hama tikus serempak dengan luas area sekitar 290 hektaredengan hasil penangkapan 420 ekor tikus.
“Belum maksimal hasilnya, tapi cukup memuaskan, kegiatan ini harus berlanjut dan rutin diadakan, melalui inovasi lomba berhadiah uang tunai ini petani semakin bersemangat dalam memberantas hama tikus, mereka dapat 2 profit, hama tikus binasa dan dapat hadiah uang,” kata Babinsa Sertu Joko Nur Sahid. Aria