SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Berakhir sudah penantian publik soal siapa pendamping calon bupati petahana, Kusdinar Untung Yuni Sukowati di Pilkada 2020.
Adalah Suroto, Ketua Fraksi PKB yang akhirnya dipilih oleh DPP PDIP untuk menjadi pasangan Yuni di kontestasi Pilkada yang akan dihelat September nanti.
Kepastian itu muncul setelah DPP PDIP menerbitkan rekomendasi yang diserahkan untuk Yuni-Suroto di Jakarta, Rabu (19/2/2020). Rekomendasi itu sekaligus memupus jargon Yuni-Dedy yang digadang-gadang kembali bersama di Pilkada keduanya 2020.
Munculnya rekomendasi itu sekaligus mengulangi tragedi Yuro 2 di Pilkada Karanganyar 2018. Kala itu, Juliyatmono yang sebelumnya memenangi Pilkada 2013 bersama wakil PKS, Rohadi Widodo, juga akhirnya berpisah di detik akhir.
Dengan dalih tugas dan keputusan partai, Juliyatmono dari Golkar yang sejak awal merangkul Rohadi untuk berduet kembali, akhirnya juga menceraikan Rohadi di detik-detik terakhir.
Walhasil, Rohadi pun kelabakan dan di sisa waktu hanya beberapa pekan, kemudian memutuskan melawan dengan menggandeng calon dari pengusaha.
Tragedi di Karanganyar itu hampir sama persis dengan apa yang menimpa PKS dan Dedy Endriyatno di Sragen. Bedanya, kali ini, rekomendasi untuk Yuni-Suroto turun agak duluan dan bukan last minute seperti di Karanganyar.
Kepada wartawan melalui pesan WA Selasa (18/2/2020), Yuni mengaku akan berkomentar setelah benar-benar memegang rekomendasi dari DPP.
Diencanakan, pagi ini (Kamis, 20/2/2020) dia akan menggelar konferensi pers kepada wartawan di Sragen. Namun sebelumnya ia mengaku sudah siap menerima apapun hasilnya rekomendasi dari DPP.
Sementara, Wabup Dedy Endriyanto yang juga sudah mendaftar Bakal Cawabup PDIP dan digadang-gadang bakal kembali digandeng Yuni, mengatakan harus tetap melangkah.
Perihal rekomendasi PDIP yang akhirnya lebih memilih ke Yuni-Suroto, Dedy hanya menjawab bahwa dirinya tetap tidak boleh berhenti.
“PKS akan segera mengambil langkah. Tunggu perkembangannya,” tandasnya.
Sekretaris DPC PDIP Sragen, Suparno mengatakan meski surat resmi belum sampai ke DPC, namun informasi yang diterimanya rekomendasi untuk Sragen memang jatuh ke tangan Yuni- Suroto.
Suparno juga meyakini rekomendasi itu diterbitkan dengan pertimbangan dan kajian matang termasuk hasil survei dan sebagainya.
“Kami rasa itu merupakan keputusan yang terbaik. DPP pasti punya kajian-kajian dan pertimbangan yang matang sebelum memberikan rekomendasi untuk Mbak Yuni- Suroto,” papar Suparno, Rabu (19/2/2020).
Ia menguraikan soal munculnya nama Yuni-Suroto, hal itu sepenuhnya kewenangan DPP PDIP. Selama ini di PC hanya menjalankan tugas membuka pendaftaran, melalukan penjaringan, verifikasi dan melaporkan hasilnya kepada DPP.
Setelah rekomendasi keluar, dalam waktu dekat pihaknya akan segera melakukan rapat-rapat internal dan lintas partai guna menyosialisasikan rekomendasi tersebut.
“Yang jelas apapun keputusan DPP, seluruh kader partai siap untuk tegak lurus mengamankan keputusan DPP,” tandasnya. Wardoyo