KARANGANYAR, JOGLOSEMARNEWS.COM – Sebanyak 33 warga di Karanganyar positif terjangkit wabah DBD. Satu diantaranya dilaporkan meninggal dunia.
Kasus itu terungkap mulai dari Januari hingga awal bulan Februari 2020. Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Karanganyar (DKK), Katarina Iswati mengatakan 33 kasus DBD tersebut, tersebar di sembilan kecamatan.
Kesembilan kecamatan yang terserang penyakkit DBD tersebut, masing-masing, Kecamatan Jumantono, Matesih, Karanganyar, Tasikmadu, Colomadu, dan Gondangrejo.
Sedangkan untuk kasus DBD terbanyak berada di Kecamatan Jumantono dengan 11 kasus.
“Satu warga yang meninggal dunia akibat terserang DBD merupakan warga Kecamatan Gondangrejo,” ungkap Katarina, Kamis (13/02/2020).
Ia menguraikan yang patut diwaspadai adalah ada tren perubahan pola penularan penyakit DBD. Jika sebelumnya menyerang anak-anak dan balita, saat ini kebanyakan kasus menyerang usia 11 hingga 50 tahun.
“Saat ini terjadi pola serangan dan penularan DBD. Sebelumnya DBD menyerang anak-anak dan balita, sekarang menyerang usia 11 tahun sampai 50 tahun,” ungkapnya.
Ditambahkannya, jika dibandingkan dengan tahun 2019 lalu kasus di awal tahun ini relatif menurun. Tindakan penanggulangan dengan melalui penyuluhan berkala dan penguatan gerakan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) akan terus dilakukan di setiap kecamatan.
“Kami juga menghimbau masyarakat untuk mewaspadai tempat berkembangnya jentik nyamuk, seperti kamar mandi, bak penampungan air, serta barang yang menumpuk,” tandasnya. Wardoyo