JAKARTA, JOGLOSEMARNEWS.COM — Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto menanggapi adanya warga sipil berbelanja di Mal dengan mengenakan alat pelindung diri (APD) lengkap.
APD (baju hazmat) tersebut semestinya digunakan oleh petugas medis. Saat ini petugas medis yang paling membutuhkan baju hazmat tersebut. “(Mereka) keterlaluan!” jar Yurianto singkat, Ahad (29/3/2020).
Yurianto menjelaskan warga cukup melakukan langkah-langkah pencegahan yang sudah disosialisasikan pemerintah agar terhindari dari penularan Covid-19, tanpa harus mengenakan APD secara berlebihan. Pertama, ujarnya, adalah melakukan penjagaan jarak fisik saat berkomunikasi dengan orang lain. Jarak minimal saat berbincang ini harus dijaga minimal 1,5 meter.
“Penularan ini dari orang yang sakit kepada orang sehat melalui kontak dekat. Penyakit ini ditularkan dari droplet dari orang yang sakit pada saat dia batuk, bicara, bersin, ke sekitarnya. Dan apabila ada orang sehat di sekitanya kurang dari satu meter, maka besar kemungkinan droplet ini terhirup masuk oleh orang yang sehat,” jelas Yuri.
Langkah pencegahan kedua, rajin-rajin mencuci tangan dengan sabun. Yuri menjelaskan bahwa droplet dari orang yang terinfeksi virus corona bisa saja menempel di titik-titik yang biasanya disentuh orang seperti railing tangga hingga tombol lift. Dengan mencuci tangan sesering mungkin, Yuri mengatakan, masyarakat bisa menekan risiko penularan ke diri sendiri. Masyarakat juga diminta menghindari menyentuh wajah.
Sumber: Video yang viral di medsos
“Kita juga meminta siapapun yang menunjukkan gejala flu, seperti flu, demam, batuk kering, mungkin disertai pilek, sesak napas, gunakan masker. Agar saat dia batuk maka droplet tidak ke mana-mana,” jelasnya.
Kejadian pasangan yang menggunakan baju hazmat saat berbelanja di sebuah supermarket terjadi pada Sabtu (28/3/2020) petang sekitar pukul 18.00 WIB. Sagala (27 tahun), seorang saksi mata di lokasi kejadian, menyebutkan bahwa petugas supermarket di Mal Gandaria City, Jakarta Selatan sudah mencoba menegur terkait APD lengkap yang mereka kenakan. Sayangnya, dua orang tersebut sempat mengabaikan permintaan petugas dan memilih melanjutkan belanja.
“Pihak keamanan tanya kok mereka beli banyak untuk apa, yang laki-laki menjawab katanya untuk keluarga besar,” ujar Sagala.
Permintaan petugas terkait baju hazmat yang dipakai kedua konsumen tersebut bukan tanpa alasan. Keduanya justru membuat pengunjung lain tidak nyaman dengan sikap berlebihan yang mereka tunjukkan. Akhirnya, Sagala mengatakan, petugas keamanan memaksa keduanya untuk cepat menyelesaikan aktivitas belanja agar tidak mengganggu pengunjung lainnya. “Petugas meminta mereka cepat-cepat belanja. Sampai-sampai petugas bawakan troli mereka biar cepat kelar,” jelasnya.
Video yang menunjukkan seorang perempuan dan seorang laki-laki berbelanja di sebuah supermarket di Mal Gandaria City, Jakarta Selatan menjadi viral. Keduanya tampak ngeyel berbelanja dengan baju hazmat yang seharusnya digunakan oleh petugas medis yang menangani pasien terinfeksi virus corona. Tingkah keduanya membuat warganet kesal lantaran saat ini kekurangan APD masih dialami petugas medis di lapangan.