![1803 - yuri - a](https://i0.wp.com/joglosemarnews.com/images/2020/03/1803-yuri-a.jpg?resize=450%2C253&ssl=1)
JAKARTA, JOGLOSEMARNEWS.COM – Kekhawatiran masyarakat yang berlebihan, mendorong banyak orang yang datang ke rumah sakit dan meminta untuk diperiksa Covid-19.
Terkait fenomena tersebut, juru bicara pemerintah untuk penanggulangan virus Corona, Achmad Yurianto menegaskan, pemeriksaan virus corona (Covid-19) harus atas permintaan dokter.
“Kita tahu di beberapa hari terakhir terjadi semacam kepanikan, di mana masyarakat semuanya ingin datang untuk memeriksakan diri. Alhamdulillah, saat ini sudah mulai tertata,” ujar Achmad Yurianto dalam keterangan persnya di Kantor BNPB, Jakarta, Selasa (17/3/2020).
Masyarakat, ujar Yurianto, mulai menyadari pemeriksaan swab, pemeriksaan COVID-19 ini harus ada indikasinya dan atas permintaan dokter.
“Tidak kemudian masing-masing merasa perlu untuk minta sendiri-sendiri,” jelas Achmad Yurianto.
Oleh karena itu, dia mengajak masyarakat untuk mentaati sistem yang sudah tertata.
“Sehingga bisa menangani virus corona ini secara lebih sistematis, tanpa kepanikan, tanpa kegaduhan yang lain,” ucapnya.
Pemerintah melalui Kemementerian Kesehatan (Kemenkes) resmi menunjuk dua laboratorium tambahan di Jakarta untuk menangani tes spesimen virus corona.
Kedua laboratorium tersebut adalah laboratorium Universitas Indonesia dan Lembaga Eijkman.
“Tidak lama lagi di Jakarta juga laksanakan oleh lembaga Eijkman, laboratorium Universitas Indonesia, dan Balai Besar Teknologi Kesehatan Lingkungan Kemenkes Jakarta. Kami harap setidaknya minggu depan pemeriksaan sudah bisa dilaksanakan banyak tempat,” katanya.
Selain itu, ia mengatakan pemerintah telah menunjuk laboratorium di daerah. Ia menyebut laboratorium Universitas Airlangga Surabaya sudah melakukan tes spesimen corona.
Yuri mengatakan ditunjuknya laboratorium tambahan di beberapa daerah itu memudahkan pemerintah dalam menangani pasien Corona.
Ia memastikan, pemerintah akan terus menyiapkan laboratorium tambahan.
“Oleh karena itu, jumlah ini memperpendek pengiriman
spesimen dari rumah sakit ke lab. Kita berharap Surabaya nggak hanya Unair,
tapi juga Balai Besar Teknologi Kesehatan Lingkungan Surabaya, kemudian di
Jogja dan Banjar Baru, akan kami siapkan balai besar lainnya untuk pemeriksaan
spesimen lainnya,” ujarnya.