SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Pemkab Sragen akhirnya memutuskan memperpanjang masa libur sekolah terkait antisipasi penyebaran wabah corona virus. Jika sebelumnya Bupati Sragen hanya menetapkan libur sekolah dari TK hingga SMP hanya sepekan ini, namun belakangan bupati merubah keputusannya untuk meliburkan dua pekan.
Kebijakan memperpanjang masa libur itu juga untuk mengikuti instruksi Gubernur Jateng yang sudah lebih dulu memutuskan meminta semua sekolah di jenjang PAUD sampai perguruan tinggi di Jateng untuk libur dua pekan.
Hal itu disampaikan Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati saat ditemui wartawan di Sragen, Selasa (17/3/2020).
“Kita putuskan perpanjang waktu libur jadi dua minggu. Empat belasnhari itu untuk memberi kesempatan kepada sekolah-sekolah dan lingkungan ini menjadi lebih bersih. Sehingga ketika anak masuk nanti semua sekolah sudah siap,” papar Bupati.
Bupati Yuni menguraikan nantinya keputusan perpanjangan libur jadi dua pekan itu akan segera disusuli dengan Surat Edaran (SE) lagi.
Menurutnya, SE tidak perlu lagi dari bupati namun cukup dari Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan.
Namun ia mengimbau agar perpangan libur itu tidak dimanfaatkan untuk bepergian apalagi piknik. Karenanya, SE akan ia berikan akhir pekan ini.
“Saya saya berikan nanti barangkali hari Jumat. Kalau dikasihkan sekarang nanti malah dibuat piknik. Oh liburnya tambah panjang yuk piknik sekalian,” katanya.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Sragen, Suwardi membenarkan nantinya SE perpanjangan libur akan dibuat oleh dinasnya.
“Maksimal Jumat nanti kita buat. Pertimbangannya Sragen kan lebih dulu karena Sragen belum KLB sehingga seminggu dulu,” tuturnya.
Sehari sebelumnya, Yuni menegaskan tetap pada keputusan hanya libur sepekan. Ditemui usai memimpin Musrenbangkab di Pendapa Rumdin Bupati, ia mengatakan akan melihat keadaan terlebih dahulu dalam satu minggu ini.
“Dasar pertimbangannya kan Sragen lebih duluan memutuskan dibanding daerah. Setelah kita putuskan libur, yang lain baru semuanya turut 2 minggu 2 minggu 2 minggu libur. Makanya kita lihat keadaan satu pekan ini,” paparnya.
Orang nomor satu di jajaran Pemkab Sragen itu menguraikan jika keadaan memungkinkan, suasana tenang, maka libur satu pekan dianggap sudah cukup.
Sebaliknya jika memang masih diperlukan, maka Pemkab pun siap menyesuaikan anjuran Gubernur yang menginstruksikan semua sekolah libur dua pekan.
“Kita laksanakan, tunggu saja yang baru hari ini libur. Lihat keadaan dulu, nggak usah diributkan. Mau libur sebulan juga nggak papa kok, nggak usah diributkan,” terangnya.
Menurutnya, libur satu pekan sudah cukup apabila selama sepekan itu semua sekolah bisa mematuhi instruksi. Di antaranya menyediakan sarana prasarana seperti alat pemindai suhu tubuh, wastafel dan anti septik di sekolah.
Sehingga ketika anak-anak masuk kembali, mereka bisa memanfaatkan sarana itu untuk cuci tangan dalam rangka antisipasi corona virus.
“Kenapa masih ditakutkan. Justru yang perlu diajari pada anak-anak itu adalah bagaimana mereka nanti berperilaku hidup bersih dan sehat. Setelah mereka libur di rumah mereka diajari bagaimana caranya cuci tangan yang benar menjaga kebersihan dirinya,” tukasnya.
Kemudian, Bupati meminta sekolah disterilisasi selama sepekan ini. Setelah sepekan, akan dievaluasi apakah semua sekolah siap dengan perlengkapan itu.
“Kita cek setiap hari, itu juga butuh waktu. Makanya saya melihat, kalau satu pekan ini tidak cukup waktunya ya kita tambah saja,” tukasnya.
Sebelumnya, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo memutuskan meliburkan semua sekolah di Jateng selama dua pekan mulai hari ini. Kebijakan itu untuk mengantisipasi penyebaran corona.
Sembari libur, sekolah dimanfaatkan untuk mempersiapkan perlengkapan di sekolah mulai dari alat pemindah suhu tubuh, wastafel cuci tangan dan anti septik di sekolah. Wardoyo