SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Wabah corona virus yang kian meningkat di Indonesia dan Jateng membuat desa-desa di Sragen mulai gumregah.
Salah satunya Desa Jetak, Kecamatan Sidoharjo Sragen. Pemdes ini langsung bergerak melakukan sejumlah kegiatan antisipasi penyebaran corona virus dalam dua hari terakhir.
Kades Jetak, Siswanto mengungkapkan untuk menangkal penyebaran corona virus, pihaknya memutuskan membentuk tim tanggap darurat covid-19 di setiap RT.
Keberadaan tim itu untuk memudahkan mendeteksi dini apabila ada kasus atau ada warga yang mengalami gejala atau riwayat bepergian dari luar negeri dan berpotensi covid-19.
“Dengan tim tanggap darurat tiap RT dan RW ini, akan memudahkan monitoring. Setiap perkembangan data akan dilaporkan di grup RT RW sehingga ketika ada laporan indikasi atau gejala bisa segera ditindaklanjuti,” paparnya, Kamis (26/3/2020).
Sebagai antisipasi, Pemdes juga sudah menggelontorkan bantuan pencegahan berupa bahan desinfektan. Bantuan bahan itu dianggarkan Rp 400.000 pertitik untuk penyemprotan yang tersebar di 14 titik dari 42 RT yang ada di desanya.
“Semua wilayah RT kita semprot desinfektan secara serentak dan lingkungan kantor desa mulai besok, hari ini bantuan desinfektan kita drop. Anggarannya kita ambilkan dari pos penanggulangan tanggap darurat di ABPDes dengan terlebih dahulu dibahas bersama BPD,” terangnya.
Selain itu, Siswanto juga mengaku dirinya bersama tim perangkat desa terus menggencarkan sosialisasi dan imbauan kewaspadaan ke masyarakat.
Sosialisasi dilakukan dengan berkeliling di wilayah desa menggunakan mobil ambulans desa dan pengeras suara. Imbauan yang disampaikan mengacu pada imbauan Pemkab.
Di antaranya warga agar tidak mengadakan kegiatan sosial kemasyarakatan yang menyebabkan berkumpulnya orang-orang dalam jumlah banyak baik di tempat umum maupun lingkungan sendiri.
Kemudian menunda seluruh kegiatan terkait dengan pengumpukan banyak masyarakat sekalipun bertujuan baik dan mulia sampai dengan kondisi penularan korona sudah dapat terkendali.
Mengingatkan kepada seluruh warga untuk mengawasi anak-anak agar tidak berpergian dan tetap di rumah. Menghindari interaksi fisik secara langsung dengan orang lain seperti salaman, ciuman dan menggunakan masker bila mengalami flu atau batuk.
“Lantas menyediakan fasilitas cuci tangan dengan hand sanitizer dan makan di situ kan di tempat-tempat umum. Semua itu kami lakukan agar masyarakat bisa makin paham dan waspada. Karena bagaimanapun virus corona ini tidak terlihat dan tak seorang pun bisa menjamin tidak bisa tertular. Makanya lebih baik mengantisipasi dengan segala upaya, agar Desa Jetak dan Sragen bisa terbebas dari corona virus,” tandasnya. Wardoyo