SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Data jumlah warga Sragen yang masuk kategori orang dalam pemantauan (ODP) maupun pasien dalam pengawasan (PDP) terkait virus Corona atau Covid-19, terus melonjak.
Hingga hari ini, Jumat (20/3/2020), jumlah warga dalam pemantauan dan pengawasan terkait corona di Sragen mengalami peningkatan cukup signifikan.
Junlah ODP di Sragen kini sudah naik menjadi 222 orang. Padahal sehari sebelumnya, Pemkab merilis jumlah ODP baru 139 orang.
Selain itu, ternyata kini sudah ada dua warga yang kini masuk dalam kategori pasien dalam pengawasan (PDP).
Data tersebut terungkap dari dirilis Pemerintah Provinsi Jawa Tengah melalui website resmi di laman corona.jatengprov.go.id.
Berdasarkan update 20 Maret 2020 pukul 08.00 WIB tadi pagi, hingga siang ini sudah ada 222 ODP di Sragen dan 2 kasus PDP corona.
Terkait data itu, Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati, membenarkan data tersebut. Menurutnya, jumlah ODP terus berkembang karena penambahan jumlah warga Sragen yang pulang dari luar negeri.
Selain itu, ada juga pengurangan dari ODP yang telah melewati masa pemantauan selama 14 hari.
“Hari ini belum dilaporkan lagi perkembangannya karena ada yang in dan out. Kenapa jumlahnya begitu banyak karena ODP itu tidak hanya person orangnya saja, tapi juga lingkup keluarga dan sekelilingnya juga (dipantau),” paparnya saat ditemui wartawan di kantornya, Jumat (20/3/2020).
Lebih lanjut, ia menguraikan semua yang masuk dalam pemantauan petugas, merupakan warga yang baru saja pulang dari negara maupun daerah yang terkonfirmasi terdapat pasien positif Corona.
Pihaknya melakukan pemantauan secara ketat semata-mata untuk mengantisipasi potensi penyebaran virus Corona.
“Tetap terus kita pantau. Laporan yang masuk saya sangat detil. Termasuk kondisi harian mereka. Sehingga jika nanti sudah ada gejala yang mengarah Corona, nanti rumah sakit yang akan jemput,” terangnya.
Sementara Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Sragen, Hargiyanto mengatakan warga masuk kategori ODP itu mayoritas merupakan tenaga kerja Indonesia (TKI) yang baru saja pulang ke kampung halamannya.
Jumlah itu memang berpeluang terus bertambah, terutama banyaknya TKI yang pulang mendekati hari raya Idul Fitri.
Namun untuk penetapan ODP setelah tanggal 16 Maret, memang harus disertai dengan tanda-tanda batuk pilek dan panas. Meski demikian, ia memastikan hingga kini belum ada warga Sragen yang dinyatakan positif corona.
“Masyarakat tidak perlu khawatir. ODP ini orang sehat kok. Hanya karena mereka pulang dari negara-negara confirm Corona, mereka perlu dipantau. Mereka juga dibatasi agar tidak banyak keluar rumah dulu selama 14 hari, dan kondisinya terus dilaporkan,” kata Hargiyanto. Wardoyo
Harap bersabar jika Anda menemukan iklan di laman ini. Iklan adalah sumber utama kami untuk tetap dapat menyajikan berita berkualitas secara gratis.