SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Mewabahnya corona virus membuat jajaran desa di Sragen juga langsung responsif.
Di Desa Pengkol, Kecamatan Tanon, Sragen, pihak Pemdes bergerak menggelar sterilisasi dengan penyemprotan disinfektan secara serentak di semua fasum fasos yang ada di desa setempat.
Kades Pengkol, Haryono mengatakan penyemprotan digelar secara simultan di semua wilayah RT dan fasum fasos. Total ada 32 titik fasum fasos yang disasar penyemprotan disinfektan sejak kemarin hingga hari ini.
“Ada32 titik fasum fasos yang kita semprot disinfektan. Mulai dari Ponpes, sekolah TK, SD, Balai Desa, Musala, Masjid, Ponpes dan lainnya,” papar Haryono, Jumat (27/3/2020).
Ia menguraikan selain fasum fasos, penyemprotan juga dilakukan di kompleks Makam Pangeran Sukowati di Dukuh Kranggan, Desa Pengkol.
Kompleks makam keramat yang diyakini sebagai salah satu tokoh penting dalam sejarah berdirinya Bumi Sukowati atau Kabupaten Sragen itu turut disemprot desinfektan lantaran selama ini banyak dikunjungi oleh peziarah dari lokal maupun luar Sragen.
“Semua itu kami lakukan semata-mata untuk mencegah penyebaran corona virus. Tak peduli omongan orang, yang penting warga kami bisa sehat dan aman dari corona gitu Mas,” tukasnya.
Di sisi lain, Pemkab Sragen melansir data kasus corona di Sragen mengalami peningkatan. Ketua Satgas Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Sragen, Tatag Prabawanto menyampaikan hingga Kamis (26/3/2020) petang total ada 1.127 warga Sragen dalam status pelaku perjalanan (PP) dari luar kota dan luar negeri yang harus melakukan pemeriksaan dan karantina mandiri.
Jumlah itu melonjak dari sehari sebelumnya hanya 820 orang. Kemudian jumlah orang dalam pemantauan (ODP) tercatat sebanyak 50 orang dan pasien dalam pengawasan (PDP) yang dirawat di ruang isolasi RSUD Sragen dan Gemolong ada 4 orang.
Sementara, data terkini dari Pemprov Jateng hingga tadi petang, jumlah pasien positif melonjak tajam. Ada dua pasien positif corona virus atau covid-19 di Jateng kembali dilaporkan meninggal dunia, Kamis (26/3/2020).
Dua pasien itu tercatat meninggal di RSUD Moewardi Solo dan satu lagi di RSU Dr Soedjono Magelang.
Informasi tersebut terungkap dari rilis resmi Pemprov Jateng yang diunggah melalui website resmicorona.jatengprov.go.id, Kamis (26/3/2020).
Dari data terbaru yang dirilis pukul 17.00 WIB, ada tambahan kasus meninggal, ODP dan PDP di Jawa Tengah dalam sehari tadi.
Jumlah Orang Dalam Pemantauan (ODP) sudah mencapai 3.638 orang, kemudian 294 orang dirawat dengan status Pasien Dalam Pengawasan (PDP).
Yang mencengangkan, jumlah kasus positif juga melonjak menjadi 40 orang. Dari jumlah itu, 34 masih dirawat dan 6 meninggal dunia. Wardoyo