

KARANGANYAR, JOGLOSEMARNEWS.COM – Letusan Gunung Merapi tadi pagi membuat warga di sekitar Solo Raya diresahkan dengan guyuran hujan abu.
Gelontoran abu vulkanik tebal membuat warga terpaksa harus menggunakan masker untuk menutupi wajah dan pernafasan.
Letusan gunung merapi tersebut menyemburkan kolom abu setinggi 6.000 dari puncak gunung.
Dampak abu terasa disejumlah wilayah yakni Klaten, Solo, Sukoharjo, Karanganyar, Boyolali.
Dampak letusan itu juga membuat masyarakat mulai resah karena dampak abu yang semakin tebal.
Beberapa warga berbondong-bondong ke apotik untuk membeli masker tetapi persediaan masker di sejumlah apotik telah habis. Melihat hal tersebut, Lembaga Solo Peduli pun langsung responsif turun ke jalan membagikan masker gratis untuk warga, Selasa (3/3/2020).
Pembagian masker juga langsung menyita perhatian masyarakat. Ratusan masker tersebut disalurkan di depan kantor Solopeduli di komplek Griya Smart Jl. Tentara Pelajar, Jaetak, Bolon, Kecamatan Colomadu, Kabupaten Karanganyar.
Sholehah (40) salah satu warga setempat sedikit terbantu dengan pembagian masker ini. Pasalnya menurut dia masker saat ini sangat sulit di dapatkan.
“Terimakasih atas maskernya. Saya minta 3 ya, 1 untuk saya, 1 untuk suami dan 1 lagi untuk anak saya yang sedang sekolah. Dari tadi mau beli masker di apotik tapi pada habis semua Mas. Kasihan anak saya ke sekolah gak pakai masker, sekali lagi terimakasih banyak,” paparnya kepada relawan.
Sementara itu, Fafa Faisal Manajer Charity Solo Peduli menjelaskan bahwa tim lnya selalu menyediakan masker untuk antisipasi ketika di butuhkan dalam kondisi darurat.
“Kami langsung bentuk tim untuk membagikan masker. Di depan kantor pusat ada 5 orang yang membagikan masker. Hampir semua mobil, motor bahkan sepeda yang melintas berhenti untuk menerima masker gratis, 3 orang lainnya menyebarkan di wilayah Boyolali,” tukasnya.
Terpisah, Sidik Anshori selaku Direktur Utama Solo Peduli menghimbau kepada seluruh tim dan relawan untuk lebih bersiaga menghadapi kemungkinan erupsi merapi yang bisa terjadi sewaktu-waktu.
“Khusus untuk merapi ini, kami kontak relawan yang ada di wilayah Boyolali, Klaten, Sleman dan Magelang untuk terus memantau perkembangan dan assesmen wilayah terdampak abu merapi. Laporan perkembangan dan assesmen dari yang akan kami gunakan untuk menentukan bantuan apa yang dibutuhkan. Sejauh ini yang dibutuhkan masih masker untuk warga terdampak abu merapi,” ujarnya. Wardoyo
Harap bersabar jika Anda menemukan iklan di laman ini. Iklan adalah sumber pendapatan utama kami untuk tetap dapat menyajikan berita berkualitas secara gratis.














