Beranda Daerah Sragen Takut Corona, Rombongan Pengiring Pengantin Asal Mojosongo Solo Ditolak Warga Purwosuman Sragen....

Takut Corona, Rombongan Pengiring Pengantin Asal Mojosongo Solo Ditolak Warga Purwosuman Sragen. Tiga Hajatan Ditunda, Semua RT Langsung Disemprot Desinfektan

Rombongan warga Desa Purwosuman, Sidoharjo, Sragen saat menggelar penyemprotan desinfektan serentak di semua RT sebagai antisipasi wabah corona, Rabu (25/3/2020). Foto/Wardoyo
Rombongan warga Desa Purwosuman, Sidoharjo, Sragen saat menggelar penyemprotan desinfektan serentak di semua RT sebagai antisipasi wabah corona, Rabu (25/3/2020). Foto/Wardoyo

SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM Ancaman wabah corona virus yang terus meningkat belakangan ini, membuat warga mulai menggencarkan antisipasi.
Salah satunya di Desa Purwosuman, Kecamatan Sidoharjo, Sragen.

Selain menggelar penyemprotan desinfektan secara massif di semua RT, warga juga menaati imbauan Pemkab dengan membatalkan dan menunda hajatan pernikahan di tiga titik.

Bahkan, di salah satu hajatan ngunduh manten yang mempelainya dari Mojosongo, Solo, terpaksa tidak diperbolehkan membawa rombongan pengiring. Hal itu karena warga ketakutan lantaran wilayah Mojosongo sudah terjadi kasus positif covid-19 sampai meninggal.

“Iya kemarin sempat ada acara warga yang ngunduh manten dan ngundang warga 2 RT. Kebetulan calonnya dari Mojosongo, Solo. Kan warga juga banyak yang tahu kalau wilayah Mojosongo memang sudah ada kasus corona dan ada yang meninggal. Jadi atas saran warga, akhirnya hanya ijab saja dan tidak boleh membawa pengiring banyak. Pemilik rumah sudah nglenggono dan yang ndampingi manten dari Mojosongo itu hanya beberapa orang saja,” papar Kades Purwosuman, Pardi, kepada JOGLOSEMARNEWS.COM , Rabu (25/3/2020).

Menurutnya, langkah itu terpaksa dilakukan sebagai antisipasi adanya penyebaran corona virus.

Terlebih, pemerintah dan Pemkab juga sudah mengeluarkan imbauan resmi untuk melalukan social distancing dengan meniadakan segala bentuk kegiatan hajatan atau resepsi pernikahan yang mengumpulkan banyak orang.

Baca Juga :  RSU Hastuti Sragen Resmi Dibuka oleh Bupati Yuni, Menjadi RS Ke-13 di Kabupaten Sragen

“Alhamdulillah, warga yang punya hajat juga sudah menerima dan memaklumi. Kemarin yang calonnya dari Mojosongo itu hanya diijabkan saja. Kemudian ada 3 agenda hajatan warga dalam pekan ini dan awal bulan April besok juga sudah dibatalkan dan ditunda semua,” terang Pardi.

Warga bersiap melakukan penyemprotan desinfektan. Foto/Wardoyo

Selain penundaan hajatan, pihaknya juga langsung menggelar sterilisasi massif dengan penyemprotan desinfektan serentak ke semua RT.

Kegiatan tersebut diinisiasi oleh Pemdes Purwosuman melalui surat tertulis yang dilayangkan ke seluruh Ketua RT. Surat tersebut berisi edaran tentang informasi mengenai covid 19 dan pencegahannya serta setiap RT diberi bahan-bahan yang saat ini bisa di dapatkan di pasaran.

“Kita instruksikan untuk melakukan kegiatan penyemprotan ini. Setiap RT kita beri mereka bahan-bahannya sebagai contoh dan stimulan kegiatan. Paling utama kita fokuskan di tempat-tempat ibadah dan umum baru kemudian di rumah-rumah warga,” jelas Pardi.

Sekretaris Desa Purwosuman, Ikhsan Nur Syarifudin menambahkan khusus penyemprotan desinfektan digelar sebagai stimulasi Pemdes untuk menggerakkan kesadaran warga terkait pentingnya pencegahan corona virus.

Penyemprotan desinfektan di Purwosuman. Foto/Wardoyo

Selain penyemprotan desinfektan, semua RT juga digerakkan melakukan sosialisasi pencegahan dengan menjaga pola hidup bersih, cuci tangan dan menghindari kontak dengan banyak orang.

“Ini sebagai edukasi dan sosialisasi ke warga secara efektif dan praktis. Setelah ini masyarakat diupayakan mempunyai desinfektan secara mandiri untuk rumahnya masing-masing,” imbuhnya.

Baca Juga :  Ulang Tahun Partai Nasdem Ke 13 Adakan Donor Darah Bersama di Sragen Jawa Tengah

Ikhsan juga menyampaikan terkait imbauan untuk menghentikan seluruh kegiatan yang mengundang banyak orang, juga sudah dilaksanakan dan dikomunikasikan kepada masyarakat.

Sejauh ini, sudah ada tiga acara hajatan yang secara resmi ditunda. Bahkan ada yang hari ini tadi kegiatatan hajatan kecil ngunduh manten dengan pengiring dari Mojosongo Solo juga akhirnya ditunda.

“Ada undangan hajatan awal April yang sudah beredar juga kami komunikasikan untuk ditunda. Kami melakukan komunikasi secara persuasif dan humanis kepada warga. Semua untuk kepentingan bersama dan mereka menyetujuinya,” pungkasnya. Wardoyo