TEGAL, JOGLOSEMARNEWS.COM – Pemerintah Kota (Pemkot) Tegal, Provinsi Jawa Tengah telah memutuskan melakukan local lockdown selama empat bulan.
Kebijakan tersebut mulai berlaku dari 30 Maret hingga 30 Juli 2020. Untuk kepentingan tersebut, Pemkot telah menyiapkan anggaran dana kebencanaan sebesar Rp 2 Miliar.
Selain itu, para Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan anggota DPRD Kota Tegal juga siap menyumbangkan sebagian gaji mereka untuk menyokong kebijakan tersebut.
Hal itu disampaikan oleh Walikota Tegal, Dedy Yon Supriyono di Balaikota Tegal, Rabu (25/3/2020) malam.
Kebijakan tersebut dibuat setelah salah satu warga Kota Tegal dinyatakan positif terjangkit virus corona atau Covid-19.
Temuan tersebut menjadikan Kota Tegal masuk dalam zona merah darurat corona. Menurut Dedy, Pemkot Tegal memutuskan untuk menutup askes keluar dan masuk ke wilayahnya.
Penutupan akses masuk Kota Tegal tersebut demi mencegah penyebaran virus corona. Karena itu, dia berharap warga memahami kebijakan local lockdown yang akan diberlakukan.
Dedy juga menyebut, kebijakan itu diterapkan demi keselamatan dan keamanan warga.
“Warga harus bisa memahami kebijakan yang saya ambil. Kalau saya bisa memilih, lebih baik saya dibenci warga daripada maut menjemput mereka,” kata Dedy di Balaikota Tegal.
Untuk menutup titik-titik keluar masuk Kota Tegal, ujar Dedy, Pemkot telah miapkan sebanyak 500 Beton MCB
Ratusan beton itu akan digunakan untuk pembatas jalan yang bertujuan mengisolasi wilayah Tegal.
Dedy menuturkan, nantinya ada 49 titik di Kota Tegal yang akan ditutup akses keluar dan masuk wilayah.
“Kita sudah menyiapkan itu semua. Sudah dihitung kebutuhannya. Sedikitnya mencapai 500 beton MCB untuk menutup 49 sampai 50 titik di Kota Tegal,” ujar Dedy.
Menurutnya, isolasi wilayah sebagai salah satu langkah efektif untuk memutus rantai penyebaran virus corona di Kota Tegal.
Dedy menambahkan, hal itu dilakukan agar mendorong masyarakat untuk menerapkan social distancing yang diimbau pemerintah.
“Jalur nasional dan provinsi tetap buka, namun hanya melintas, tak boleh masuk,” ujarnya.
Karantina, kata Dedy, hanya untuk dalam Kota Tegal, agar masyarakat didorong sadar untuk tidak bisa keluar masuk seenaknya.
“Ini untuk mengamankan warga Kota Tegal,” katanya.
Pada bagian lain, Dedy berujar, dirinya sudah meminta Dinas Sosial untuk membantu warganya yang membutuhkan.
“Saya sudah instruksikan Dinas Sosial harus segera membantu masyarakat miskin, tidak mampu, atau yang membutuhkan dalam kondisi ini,” ungkap Dedy.
Dedy memaparkan, Pemkot Tegal sudah mulai mempersiapkan kesediaan logistik.
Dirinya berkoordinasi dengan sejumlah pihak termasuk Perum Badan Urusan Logistik (Bulog).
“Logistik kita sudah koordinasi dengan Bulog untuk pangan
tiga sampai empat bulan,” jelasnya.