Beranda Umum Nasional Usai Ketemu Jokowi Secara Tertutup, Ketum PAN Zulkifli Hasan Ngacir Hindari Wartawan

Usai Ketemu Jokowi Secara Tertutup, Ketum PAN Zulkifli Hasan Ngacir Hindari Wartawan

Mantan Menteri Kehutanan era SBY, Zulkifli Hasan menghadiri pemeriksaan di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Kuningan, Jakarta, Jumat (14/2/2020) / tempo.co

JAKARTA, JOGLOSEMARNEWS.COM – Sikap Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan cukup “misterius” dan mengundang spekulasi.

Usai  menemui Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Merdeka, Jakarta pada Jumat (6/3/2020), ia langsung buru-buru berlari menghindari wartawan.

Pertemuan antara Zulkifli dan Jokowi tersebut berlangsung secara tertutup.

Seusai bertemu Jokowi, wartawan mengejarnya untuk mewawancarainya, namun Zulkifli sudah keburu ngacir.

Dia berlari menuju ke mobilnya di tempat parkir. Dari dalam mobil, dia hanya melambaikan tangan dan tersenyum lalu berlalu.

Zukifli terpilih kembali menjadi ketua umum dalam Kongres PAN kelima Februari lalu. Sampai saat ini, PAN belum memastikan sikap akan di luar atau di dalam pemerintahan.

Namun sejak 2019, Zulkifli sudah mengklaim bahwa PAN mendukung pemerintahan Jokowi tanpa syarat. Kendati demikian, Zulkifli menyebut PAN tidak perlu masuk dalam koalisi.

“Kami akan mendukung pemerintah dan doakan tetap jadi mitra yang kritis,” ujar Zulkifli Hasan usai menghadiri pelantikan menteri di Istana Negara, Jakarta pada Rabu (23/10/2019) lalu.

Baca Juga :  Sidang Ijazah Jokowi, Bonjowi Sebut UGM Lakukan Blunder: 505 Dokumen tapi Hanya 12 Bisa Dibaca

Menurut Zulkifli PAN mendukung pemerintah tanpa syarat, dengan atau tanpa jatah menteri.

“Saya selalu mengatakan kami tidak minta apa-apa. Kami akan dukung dan doakan Pak Jokowi sukses.”

Politikus Partai Amanat Nasional Bima Arya juga memastikan bahwa partainya tidak akan bersikap abu-abu di era pemerintahan Jokowi Jilid II.

Setelah Zulkifli Hasan terpilih menjadi ketua umum, PAN akan menggelar rapat kerja nasional atau Rakernas untuk menentukan arah koalisi.

“Nanti di Rakernas akan diputuskan arah partai. Tidak ada lagi posisi yang nanggung atau grey area, pilihannya jadi oposisi atau betul-betul menjalankan program pemerintah,” ujar Bima seusai diskusi di Hotel Atlet Century, Senayan pada Minggu (16/2/2020).

Sebagai partai yang tidak ikut memenangkan Jokowi-Ma’ruf dalam Pilpres 2019, kata Bima, PAN mesti tahu diri.

Baca Juga :  Prediksi JK, Biaya Pemulihan Pascabanjir Sumatera Minimal Rp 60 M

“Kami harus bisa menempatkan diri, kami juga tidak akan meminta-minta posisi di kabinet sebagai prasyarat masuk koalisi. Kami terbuka untuk semua opsi,” ujar Wali Kota Bogor ini.

Bima mengatakan pelaksanaan Rakernas PAN segera dijadwalkan setelah pengurus DPP terbentuk. Sebagai ketua umum terpilih, Zulkifli Hasan diberi waktu 30 hari membentuk DPP.

“Tapi saya kira bisa lebih cepat 1-2 pekan,” ujarnya.

www.tempo.co

Harap bersabar jika Anda menemukan iklan di laman ini. Iklan adalah sumber pendapatan utama kami untuk tetap dapat menyajikan berita berkualitas secara gratis.