Beranda Umum Nasional Waspada, Masih Ada 10 Suspect Corona yang Dirawat

Waspada, Masih Ada 10 Suspect Corona yang Dirawat

Petugas beraktifitas di ruang Isolasi khusus RSPI Sulianti Saroso di Jakarta, 26 Juni 2015. Pemerintah juga menyiapkan alat pendeteksi suhu panas tubuh di 13 bandara internasional di Indonesia untuk cegah MERS CoV / tempo.co

JAKARTA, JOGLOSEMARNEWS.COM
Selain 2 WNI yang telah dinyatakan positif terjangkit virus Corona, ternyata masiha ada 10 orang yang dirawat karena diduga terjangkit virus mematikan tersebut.

Demikian dinyakan oleh Dinas Kesehatan DKI Jakarta. Ke-10 pasien tersebut berstatus pengawasan oleh tim kesehatan di rumah sakit di ibu kota.

Kepala Dinas Kesehatan DKI Widyastuti mengatakan jumlah orang yang berstatus diawasi atau suspect corona telah berkurang. Awalnya, 3 rumah sakit di Jakarta merawat 32 suspect corona.
“Sisanya sudah pulang,” kata Widyastuti di Balai Kota DKI, Senin (2/3/ 2020).

Warga yang berstatus diawasi menjalani observasi atau perawatan di tiga rumah sakit rujukan, yakni RSPI Sulianti Suroso, RSPAD Gatot Subroto dan RS Persahabatan.

“Sebagian besar dirawat di RS Suroso,” ujarnya.

Selain warga yang berstatus diawasi, ada 115 orang yang berstatus dipantau. Warga yang berstatus dipantau tidak menjalani perawatan di rumah sakit, tapi menjalani monitoring secara berkala dari tim kesehatan di dekat domisili warga yang rawan terjangkit Covid-19.

Widyastuti menjelaskan jumlah warga yang dipantau dan diawasi berasal dari data sejak 1 Januari sampai 28 Februari lalu.

“Data ini tentunya bergerak sesuai laporan dari faskes (fasilitas kesehatan) yang sudah kami siapakan,” ujarnya. “Semuanya dinyatakan negatif.”

Ia menuturkan sistem pemantauan dan pengawasan yang dilajukan DKI, telah mengikuti standar operasional prosedur dari tim Kementerian Kesehatan.

“Kami sebagai jejaringnya tentu sesuai dengan SOP yang dipakai. Kami kan sudah pasang nomor hotline jadi bisa diakses,” ujarnya.

Widyastuti menuturkan warga yang masih menjalani perawatan karena suspek corona hingga saat ini karena standar operasional dalam masa observasinya belum selesai.

Mereka yang menjalani perawatan dan berstatus diawasi karena mengalami gejala seperti terserang corona seperti batuk dan demam.

“Tapi yang dirawat sudah dinyatakan negatif,” ujarnya.

www.tempo.co