SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Pihak kepolisian mengaku terpaksa mengerahkan water canon untuk membubarkan ribuan massa yang diduga warga perguruan silat PSHT dan berkonvoi di wilayah Sragen Kota, Sabtu (27/3/2020) dinihari lalu.
Water canon dikerahkan mengingat jumlah massa yang mencapai ribuan dan memadati jalan.
“Iya, tadi malam konvoinya di mana- mana. Ya ada water canon untuk membubarkan adik-adik kita supaya tidak berkerumun sampai pagi,” papar Kasubag Humas Polres Sragen, AKP Harno mewakili Kapolres AKBP Raphael Sandy Cahya Priambodo, Jumat (3/4/2020).
Ia menyebut lokasi massa yang dibubarkan paksa dengan semprotan water canon itu ada di Tegrat, wilayah ring road Sragen Utara masuk Tangkil.
Namun data yang dihimpun JOGLOSEMARNEWS.COM , pembubaran juga dilakukan di dekat Jembatan Layang Bantar Pelemgadung, Karangmalang.
Dari informasi saksi mata, pembubaran massa berlangsung cukup dramatis. Puluhan Brimob dan polisi terjun menghalau para massa yang mayoritas berkendaraan roda dua itu.
Massa kemudian kocar-kacir saat aparat terpaksa memecah kerumunan dan menyemprotkan air dari water canon. Bahkan dari video yang beredar, sempat ada beberapa motor ditinggal pemiliknya karena ketakutan dihalau polisi.
Meski membenarkan ada ribuan massa berkonvoi, AKP Harno menyampaikan tidak sampai ada bentrok atau korban jiwa. Mereka berhasil dihalau dan dibubarkan oleh aparat dan Brimob meski sebagian harus dibubarkan pakai water canon.
“Setelah itu, situasi sudah kondusif kembali,” terangnya.
Terpisah, Ketua PSHT Sragen Cabang Sragen Pusat Madiun, Jumbadi mengatakan konvoi ribuan massa semalam, belum tentu semua adalah warga PSHT.
Termasuk massa yang merusak tugu di Sine dan lainnya itu belum tentu pula dilakukan oleh warga PSHT.
Sebab sore hari sebelum konvoi, pihaknya sudah mendapat briefing dari Kapolres yang intinya sudah siap dan menaati Maklumat Kapolri untuk tidak melakukan pengumpulan massa.
Lalu juga pihaknya sudah menegaskan tidak akan menggerakkan masa dari manapun. Serta siap menaati petunjuk dan arahan dari Kapolres.
“Makanya kalau tadi malam itu massa dari mana, kami sebenarnya juga nggak ngerti. Karena nggak ada atributnya, jadi belum tentu juga itu semuanya adalah warga PSHT.
“Karena sejak sore kami sudah maksimal menghalau rombongan dari arah Solo di Gudang Dolog Masaran. Dan kami sejak sore sudah sepakat tidak akan menggerakkan massa dari manapun. Jadi kalau malamnya ada konvoi ribuan, kami juga nggak tahu dari mana karena sorenya sudah kami arahkan nggak ada pengerahan massa” ujarnya.
Ia juga memastikan saat ini situasi PSHT sebenarnya kondusif dan tidak terjadi apa-apa. Tim JSnews