Beranda Nasional Jogja Ramadan di Yogyakarta Tahun ini Berbeda dari Biasanya, Tak ada Padusan, Salat...

Ramadan di Yogyakarta Tahun ini Berbeda dari Biasanya, Tak ada Padusan, Salat Tarawih Berjamaah di Masjid dan Pasar Sore Ramadan

Aktivitas jual beli di pasar Ramadan Nitikan pada hari pertama puasa, Kamis (17/5/2018). Tribunjogja

YOGYAKARTA, JOGLOSEMARNEWS.COM – Pandemi corona di Yogyakarta mengharuskan kita agar banyak di rumah saja. Mengingat keadaan tersebut, dapat dipastikan bulan Ramadan tahun ini akan sangat berbeda dengan bulan puasa tahun-tahun sebelumnya.

Biasanya, menjelang bulan Ramadan, masyarakat Jawa terutama di Yogyakarta akan memulai dengan ritual kegiatan padusan. Namun hal itu tak bisa dilakukan pada tahun ini, mengingat kondisi saat ini di tengah pandemi virus corona.

Termasuk pula adanya pasar sore Ramadan yang menjadi ciri khas dari tahun ke tahun saat datangnya bulan puasa. Pasar sore Ramadan biasanya menyediakan berbagai jenis kuliner untuk berbuka puasa.

Mulai dari jajanan pasar, kolak, es buah, es kelapa muda, gorengan, dan lain sebagainya. Pasar sore Ramadan juga biasanya menjadi tujuan untuk mengisi waktu sembari menunggu waktu berbuka puasa alias ngabuburit.

Namun sayangnya, tahun ini aktivitas tersebut tidak boleh dilakukan di Kota Yogyakarta.

Wakil Wali Kota Yogyakarta, Heroe Poerwadi, mengatakan pihaknya telah berkoordinasi dengan dewan masjid, Kemenag Kota Yogyakarta hingga Camat se Kota Yogyakarta.

Baca Juga :  Polisi Bongkar Sindikat Perdagangan Orang di Cafe Room Yogyakarta, Korbannya 8 Orang Perempuan

Koordinasi tersebut berkaitan dengan kegiatan selama bulan Ramadan 2020 ini.

Ada beberapa titik di Kota Yogyakarta yang biasanya mengadakan pasar sore Ramadan, yakni Kauman, Nitikan, dan Jogokaryan.

“Pasar sore yang di Nitikan, Jogokaryan, Kauman tidak ada. Beberapa laporan yang masuk juga tidak ada pasar sore Ramadan. Dari wilayah sudah punya sikap tegas,” katanya saat ditemui wartawan di Balai Kota, Rabu (22/04/2020).

“Artinya besok itu tidak ada panitia khusus untuk pasar sore Ramadan. Kalau pun ada yang mau menjual ya jualan sendiri,”sambungnya.

Yang menajdi pertimbangan adalah wabah COVID-19 yang saat ini melanda Yogyakarta, bahkan seluruh belahan negara di dunia.

Dengan tidak adanya pasar sore ramadan, Pemkot Yogya berupaya untuk mengurangi kerumunan.

Tak Ada Tarawih di Masjid

Selain tidak ada pasar sore Ramadan, Heroe juga memastikan kegiatan ibadah selama Ramadan juga sebaiknya dilaksanakan di rumah.

Salah satunya adalah salat tarawih.

“Untuk takjil, ada dua metode yang dilakukan. Ada yang petugas membagikan takjil ke rumah-rumah. Ada juga yang tetap menyediakan takjil di masjid, hanya diambil saja,” terangnya.

Baca Juga :  PakNas Gelar Rembuk Konsumen, Soroti Kebijakan Diskriminatif terhadap Konsumen Tembakau

“Kami berupaya meyakinkan agar tidak ada kerumunan. Lebih dari 400 masjid di Kota Yogyakarta yang tidak menyelenggarakan tarawih di masjid,” sambungnya.

Ia meminta masyarakat untuk bersama-sama memutus rantai penyebran COVID-19 dengan disiplin menerapkan protokol pencegahan.

Masyarkaat diminta untuk menjaga pola hidup bersih dan sehat, raji mencuci tangan, dan meakuka pembatasan jarak fisik dengan tidak berkerumun.

www.tribunnews.com