JAKARTA, JOGLOSEMARNEWS.COM –
Prediksi oleh Lembaga Survei Indonesia (LSI) Deny JA bahwa wabah virus Corona atau Covid-19 akan berakhir Juni 2020, masih rasional dan masuk akal.
Hal itu dikatakan oleh ahli epidemiologi Universitas Indonesia (UI), Syahrizal Syarif.
“Sepanjang Juni atau Juli masih rasional,” kata Syahrizal kepada Tempo, Kamis (30/4/2020).
Syahrizal menjelaskan dari 210 negara terinfeksi Covid-19 yang diamatinya, sebanyak 80 persen berada dalam posisi wabah menurun terkendali atau hampir selesai.
Kriteria terkendali itu antara lain yang sudah mencapai puncaknya. Kemudian penambahan jumlah kasus baru positif dalam 1 hari terus menurun dalam 7-14 hari pasca puncak wabah.
Di kawasan Asia Tenggara, kata Syahrizal, ada 10 negara yang berada dalam posisi penambahan kasus baru positif Covid-19 menurun. Salah satunya Indonesia dan Singapura.
Dengan asumsi percaya terhadap laporan yang disampaikan pemerintah, Syahrizal melihat jumlah kasus baru harian dalam beberapa hari ini menurun sejak 24 April 2020 yang mencapai 436 kasus.
Jika angka kasus tertinggi itu dianggap sebagai puncak pandemi Covid-19, semestinya penurunan jumlah kasus baru akan terus terjadi dalam dua pekan mendatang.
Namun, pemerintah mengasumsikan puncak wabah baru akan terjadi pada akhir Mei 2020.
“Berarti 436 itu bukan puncak wabah. Pemerintah pasti ada alasan,” kata Syahrizal.