SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM -Aksi bunuh diri pemuda berusia 25 tahun asal Gabugan, Tanon yang mendadak lari kemudian menceburkan diri ke dalam sumur tua di Desa Bonagung, Tanon, menyisakan cerita lain.
Korban yang diketahui bernama Edo Rian Romadhan (25) asal Dukuh Demangan RT 18, Desa Gabugan, Tanon ternyata masih sempat salat Jumat tadi siang, Jumat (3/4/2020).
Faris Ferdinan (18) salah satu teman korban satu kampung melihat korban sebagai pemuda yang baik. Selama ini korban juga terlihat biasa dan juga sering bergaul dengan pemuda lain.
“Nggak nyangka Mas. Tadi siang masih salat Jumat di Masjid. Selama ini ngobrol dan kumpul juga nggak ada gimana-gimana. Korban biasa dan kemarin juga masih sering guyonan. Biasa aja Mas, nggak kayak ada masalah,” katanya ditemui di rumah duka, Jumat (3/4/2020) malam.
Senada, Kades Gabugan, Loso Sunarto juga mengungkap korban sebagai pemuda yang baik. Selama ini di kalangan warga, juga dikenal bergaul dan bersosialisasi dengan baik.
Ia juga membenarkan siang sebelum kejadian, korban masih sempat salat Jumat bersama warga di masjid setempat.
“Lalu sekitar jam 15.00 WIB ketahuan pergi dan dikejar sama bapak ibunya. Sampai di sumur Bonagung dan kejadian itu (masuk sumur),” tuturnya.
Jenazah pemuda malang itu berhasil diangkat sekitar pukul 18.30 WIB. Evakuasi dilakukan oleh tim gabungan dari PMI, PSC, BPBD, Polsek, TNI Polri dan relawan lainnya.
Setelah berjuang hampir satu setengah jam, jenazah korban berhasil ditarik ke atas dalam kondisi sudah meninggal.
Kapolsek Tanon, AKP Heru Budiharto memastikan tidak ada tanda kekerasan maupun penganiayaan di tubuh korban. Korban dipastikan nekat bunuh diri akibat depresi berat.
“Ceritanya tadi jam 15.00 WIB korban pergi dan dicari sama orangtuanya. Lalu masuk ke sumur di Bonagung itu. Dari hasil pemeriksaan tim Inafis dan tim media tidak ada tanda kekerasan maupun penganiayaan. Korban murni meninggal akibat kekurangan udara di dalam sumur dan diduga depresi berat,” tandas Kapolsek. Wardoyo