SEMARANG, JOGLOSEMARNEWS.COM – Kasus corona virus atau covid-19 di Jawa Tengah kembali menunjukkan tren peningkatan. Hingga Kamis (9/4/2020) malam, jumlah kasus positif, ODP, PDP terus menunjukkan grafik menanjak.
Data terbaru yang dilansir Pemprov Jateng melalui laman corona.jatengprov.go.id, hingga Kamis (9/4/2020) malam pukul 20.00 WIB, jumlah kasus positif di Jateng mencapai 144 orang atau tambah empat dari sehari sebelumnya.
Dari jumlah itu 104 orang masih dirawat, 18 orang dinyatakan sembuh dan 22 pasien dinyatakan meninggal dunia.
Kemudian jumlah ODP tercatat meroket tajam tambah 575 orang dari 18.519 orang menjadi 19.095 orang hari ini.
Sementara jumlah PDP (Pasien Dalam Pengawasan) yang dirawat masih mencapai angka 444 orang.
Dalam website tersebut, juga dipaparkan
ada 22 korban Meninggal positif Covid-19 di Jateng hingga hari ini.
Rinciannya 4 pasien meninggal di RSUD Dr. Moewardi Solo, 6 di RSUP Dr. Kariadi Semarang, 1 di RSU dr. Soedjono Magelang, 1 di RSUD K.R.M.T Wongsonegoro Semarang, 2 di RSU Telogorejo Semarang.
Lantas, 1 pasien di RSUD Prof Dr. Margono Purwokerto, 1 di RSU Harapan Anda Tegal, 1 di RSUD Cilacap, 1 di RS Kraton Pekalongan, 1 di RSU Mardi Rahayu Kudus, 2 di RSUD Tidar Magelang dan 1 di RSU Columbia Asia Semarang
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan, pembaruan data persebaran Covid-19 ini dimaksudkan agar masyarakat paham dan peduli pada kondisi wilayahnya masing-masing.
Dia berharap update data itu tidak membuat masyarakat panik. Sebaliknya turut membantu pemerintah memutus persebaran virus ini dengan tetap tinggal di rumah.
“Kami buat seperti itu agar semua paham. Misalnya di daerah ini berstatus hijau dan masih aman, maka harus diproteksi bersama-sama. Nah kalau yang zona merah, maka harus diurus bersama-sama. Kalau sudah merah, dan mewajibkan semua orang harus berada di rumah, ya jangan ngeyel,” kata Ganjar di rumah dinasnya kemarin.
“Kalau sudah tahu, diharapkan orang jadi tidak panik. Oh di tempatku ada kasus positif, yuk kita dirumah saja, kita bikin kegiatan yang asyik di rumah. Tidak usah pergi belanja ke luar dulu, mungkin belanjanya online. Cara ini yang harus disiapkan masyarakat dan harus diedukasi terus menerus,” imbuhnya.
Ganjar pun mengapresiasi masyarakat yang makin paham dan peduli terhadap perkembangan wabah ini.
“Saya bangga dan terharu, karena masyarakat mulai peduli dengan kasus ini. Mereka banyak yang mendukung pemerintah untuk tetap di rumah, memberikan bantuan dan sebagainya,” pungkasnya. Edward