SEMARANG, JOGLOSEMARNEWS.COM – Kasus corona virus atau covid-19 di Jawa Tengah masih mengancam. Hingga Jumat (3/4/2020) jumlah kasus meninggal dunia meroket jadi 18 orang. Padahal, sehari sebelumnya kasus pasien positif yang dilaporkan meninggal masih 7 orang.
Data terbaru yang dilansir Pemprov Jateng melalui laman corona.jatengprov.go.id, hingga Jumat (3/4/2020) malam pukul 22.00 WIB, jumlah kasus positif di Jateng mencapai 114 orang.
Dari jumlah itu 89 orang masih dirawat, 11 orang dinyatakan sembuh dan 18 pasien dinyatakan meninggal dunia.
Kemudian jumlah ODP tercatat mencapai 14.161 orang dan jumlah PDP (Pasien Dalam Pengawasan) yang dirawat mencapai 430 orang.
18 Kasus Meninggal COVID-19 di Jateng itu masing-masing 4 di RSUD Dr. Moewardi Solo, 6 di RSUP Dr. Kariadi Semarang, 1 RSU dr. Soedjono Magelang, 1 RSUD Prof. Dr. Margono Banyumas.
Lalu 1 RSUD K.R.M.T Wongsonegoro Semarang, 2 RSU Telogorejo Semarang, 1 RSUD Kraton Pekalongan, 1 RSU Harapan Anda Tegal dan 1 RSUD Cilacap.
Kemudian 85 Kasus positif yang dirawat meliputi 42 pasien di RSUP Dr. Kariadi Semarang, 11 Isolasi Mandiri (RSUP Dr. Kariadi Semarang), 3 RSUD K.R.M.T Wongsonegoro Semarang, 4 RSUD Dr. R. Goeteng T Purbalingga, 3 RSUD Banyumas, 3 RSUD Tidar Kota Magelang dan 3 RSU Telogorejo Semarang.
Lantas 3 RSUD Prof. Dr. Margono Banyumas, 2 RST dr. Soedjono Magelang, 1 RSUD Kardinah Tegal, 1 RS Tugurejo Semarang, 1 RSU William Both Semarang, 1 RSUD Setjonegoro Wonosobo.
Lalu 1 RSUD Kraton Pekalongan, 1 RSU Harapan Anda Tegal, 1 RSUD Dr. Soediran MS Wonogiri, 1 RSUD Cilacap, 1 RS Hermina Banyumas, 1 Isolasi Mandiri(RS Tugurejo Semarang), 1 Isolasi Mandiri(RSU Telogorejo Semarang), 1 RSUP dr. Soeradji Klaten, 1 RSUP dr. Sardjito (DIY), 1 Dinkes Banjar (ditelusur bukan Jawa Tengah) dan 1 n/a-lainnya menunggu update
Lantas dari 89 Kasus positif masing-masing 42 di RSUP Dr. Kariadi Semarang, 11 Isolasi Mandiri (RSUP Dr. Kariadi Semarang), 3 RSUD K.R.M.T Wongsonegoro Semarang, 4 RSUD Dr. R. Goeteng T Purbalingga dan 3 RSUD Banyumas
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan, pembaruan data persebaran Covid-19 ini dimaksudkan agar masyarakat paham dan peduli pada kondisi wilayahnya masing-masing.
Dia berharap ini tidak membuat masyarakat panik, sebaliknya turut membantu pemerintah memutus persebaran virus ini dengan tetap tinggal di rumah.
“Kami buat seperti itu agar semua paham. Misalnya di daerah ini berstatus hijau dan masih aman, maka harus diproteksi bersama-sama. Nah kalau yang zona merah, maka harus diurus bersama-sama. Kalau sudah merah, dan mewajibkan semua orang harus berada di rumah, ya jangan ngeyel,” kata Ganjar di rumah dinasnya kemarin.
“Kalau sudah tahu, diharapkan orang jadi tidak panik. Oh di tempatku ada kasus positif, yuk kita dirumah saja, kita bikin kegiatan yang asyik di rumah. Tidak usah pergi belanja ke luar dulu, mungkin belanjanya online. Cara ini yang harus disiapkan masyarakat dan harus diedukasi terus menerus,” imbuhnya.
Ganjar pun mengapresiasi masyarakat yang makin paham dan peduli terhadap perkembangan wabah ini.
“Saya bangga dan terharu, karena masyarakat mulai peduli dengan kasus ini. Mereka banyak yang mendukung pemerintah untuk tetap di rumah, memberikan bantuan dan sebagainya,” pungkasnya. JSnews