Beranda Daerah Sragen 27 Pedagang Sayur Keliling Pasar Bunder Sragen Kembali Dirapid Test Dinihari Tadi....

27 Pedagang Sayur Keliling Pasar Bunder Sragen Kembali Dirapid Test Dinihari Tadi. Hasilnya, Semua Dinyatakan…

Ilustrasi rapid test ke pedagang pasar di Sragen. Foto/Wardoyo
Tim DKK Sragen saat melakukan rapid test terhadap para pedagang sayur keliling di Pasar Bunder Sragen, Rabu (13/5/2020) dinihari. Foto/Wardoyo

SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Pemkab Sragen kembali mengencarkan rapid test terhadap pedagang di Pasar Bunder Sragen.

Setelah 47 pedagang dites pada Selasa (12/5/2020), dinihari tadi (Rabu,13/5/2020) sebanyak 27 pedagang kembali menjalani rapid test serupa.

Para pedagang yang dirapid test kali ini semuanya adalah pedagang sayur keliling. Mereka dirapid test oleh tim DKK Sragen.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Sragen, Hargiyanto mengatakan ada 27 pedagang sayur keliling yang dirapid dinihari tadi.

Tes digelar sejak pukul 01.30 WIB dengan menyasar pedagang secara sampling. Mereka dipilih acak dan yang bersedia dilakukan tes secara sukarela.

“Sudah kita lakukan dinihari tadi pukul 01.30 WIB. Ada 27 pedagang yang dites. Mereka semuanya pedagang sayur kelilling,” paparnya kepada JOGLOSEMARNEWS.COM , Rabu (13/5/2020).

Baca Juga :  HRS Kader Golkar Sragen Sempat Jadi Tersangka di Polres Sragen Kini Bebas Dari Jerat Pidana Lewat Praperadilan

Sekretaris Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Sragen, Tatag Prabawanto menguraikan hasil rapid test sudah keluar hari ini juga.

‘Hasilnya, dari 27 orang pedagang sayur keliling yang dirapid test, semuanya nonreaktif alias negatif. Tidak ada yang reaktif,” paparnya, Rabu (13/5/2020).

Tatag menguraikan rapid test digelar untuk mengantisipasi transmisi lokal. Pasalnya di Kecamatan Sragen Kota senditi sejauh ini sudah ada enam warga positif corona atau covid-19.

Kendati hasilnya negatif semua, ia tetap meminta semua masyarakat tetap menjaga kewaspadaan dan menaati protokol kesehatan.

Yakni dengan menjaga pola hidup bersih sehat, menjaga jarak, cuci tangan, pakai masker dan lebih baik tidak keluar rumah jika tidak terpaksa.

Covid-19 tidak untuk ditakuti dan tidak perlu panik. Tapi pencegahan,  kewaspadaan dan ketaatan terhadap anjuran pemerintah yang harus dikedepankan,” tandasnya. Wardoyo

Harap bersabar jika Anda menemukan iklan di laman ini. Iklan adalah sumber pendapatan utama kami untuk tetap dapat menyajikan berita berkualitas secara gratis.