![](https://i0.wp.com/joglosemarnews.com/images/2020/03/ilustrasi-positif-corona.jpg?resize=500%2C334&ssl=1)
SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Sebanyak 31 warga di Desa Jetis, Kecamatan Sambirejo, Sragen terpaksa harus menjalani rapid test covid-19.
Pasalnya mereka terlacak sempat kontak erat dengan pasien positif ke-29 asal desa setempat berinisial Mbah C (80). Kakek yang dikenal sebagai ulama dan guru ngaji itu terpapar covid-19 dari klaster Ijtima Ulama Gowa itu.
“Ada 31 warga yang terlacak sempat kontak dan sudah diundang melakukan rapid test. Tapi yang hadir hanya 27 orang. Ada empat orang yang nggak datang karena ketakutan,” papar Kades Jetis, Sumiyarno kepada JOGLOSEMARNEWS.COM , kemarin.
Mereka mayoritas adalah anggota keluarga dan warga sekitar. Para warga itu terlacak kontak erat lantaran sebelumnya kakek yang terpapar positif itu masih sempat beraktivitas keluar rumah saat karantina mandiri setiba dari Gowa.
Selain pergi ke masjid, yang bersangkutan juga sering mengajar ngaji orang tua-orang tua di lingkungannya.
“Yang istri juga masih jualan ke pasar. Makanya kemarin warga agak resah ketika hasil swabnya dinyatakan positif padahal masih bepergian,” terang Kades.
Lebih lanjut, ia menyampaikan keresahan sedikit mereda setelah hasil rapid test menunjukkan baik istri, keluarga maupun warga sejumlah 27 orang itu, nonreaktif alias negatif semua.
Sekretaris Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Sragen, Tatag Prabawanto mengatakan saat ini pasien positif asal Sambirejo itu dirawat di Gedung SMS Sragen. Wardoyo