JAKARTA, JOGLOSEMARNEWS.COM – Ketika nasib Business to Business (B2B) terpuruk selama pandemi virus Corona, maka Kedai Sayur Indonesia justru mengalami peningkatan penjualan.
Pasalnya, selama pandemi ini, masyarakat cenderung beralih menggunakan kesempatan berbelanja untuk memenuhi kebutuhan pangan dan konsumsi sehari-hari, yang dilakukan secara daring.
“Ini berdampak pada perusahaan yang bergerak di bidang agritech seperti Kedai Sayur,” ujar Adrian Hernanto selaku CEO Kedai Sayur, dalam rilisnya ke Joglosemarnews.
Dijelaskan, perusahaan start up itu mengalami peningkatan penjualan, khususnya B2C, traffic social media dan jumlah unduhan aplikasi Kedaisayur.
Pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) oleh pemerintah, diakui Adrian, juga memberikan dampak kepada pasar B2B.
Menanggapi perubahan tersebut, ujar Adrian, Kedai Sayur juga melakukan perubahan flow bisnis dan meluncurkan layanan baru yaitu B2C demi memenuhi permintaan pasar.
Dijelaskan Adrian, layanan aplikasi Kedaisayur – Sayur dan Lauk Pauk Online telah diluncurkan secara resmi oleh Kedai Sayur dan dapat diunduh secara gratis di Playstore dan Appstore.
“Tidak hanya melalui aplikasi Kedaisayur, masyarakat juga bisa mendapatkan produk-produk segar dari Kedai Sayur melalui Official Store Tokopedia dan Blibli.com,” bebernya.
Adrian berharap, hadirnya channel dan aplikasi baru tersebut dapat memberikan alternatif bagi masyarakat untuk memenuhi kebutuhan pangan selama masa pandemi Covid-19.
Di tengah meningkatnya penjualan tersebut, Kedai Sayur membuka paket donasi yang diberikan kepada masyarakat yang membutuhkan.
“Kebanyakan dari mereka adalah pekerja harian yang kehilangan penghasilan atau karyawan yang dirumahkan,” ujarnya.
Paket donasi tersebut masing-masing senilai Rp 100.000 yang terdiri dari produk sayur dan sembako. Agar distribusi tepat sasaran, Kedai Sayur telah melakukan penyortiran calon penerima donasi dengan kriteria tempat tinggal/kerja di daerah red zone dan penghasilan terhenti.
“Kami berharap ini dapat memberikan kontribusi positif kepada masyarakat,” lanjutnya.
Selain itu, ujar Adrian, Kedai Sayur juga memiliki layanan khusus bernama Mitra Sayur. Mitra Sayur merupakan pedagang sayur, baik itu pedagang keliling ataupun dengan lapak atau kios yang menjadi konsumen Kedai Sayur.
Sejak pertama diluncurkan, program Mitra Sayur sudah berhasil menjaring sekitar 7.000 pedagang sayur. Namun di luar itu, Kedai Sayur telah memiliki dua buah Distribution Centre (DC) di Setu, Jakarta Timur dan Cipondoh, Tangerang. suhamdani