Beranda Umum Nasional Epidemiolog UI: Silaturahmi Lebaran Tetap Gunakan Masker

Epidemiolog UI: Silaturahmi Lebaran Tetap Gunakan Masker

Petugas memberikan masker pada jemaah yang akan melaksanakan salat Idul Fitri 1441 H di sebuah masjid di Cengkareng, Jakarta, 24 Mei 2020. Saf jemaah telah diatur dengan jaga jarak dan harus menggunakan masker / tempo.co

JAKARTA, JOGLOSEMARNEWS.COM – Ini masih masa lebaran. Pakar  epidemiologi Universitas Indonesia (UI), Syahrizal Syarif menyarankan masyarakat tetap menggunakan masker dan menjaga jarak fisik selama silaturahmi Lebaran.

“Tetap menggunakan masker dan jaga jarak tidak bisa ditawar sebagai langkah utama pemotongan mata rantai penularan Covid-19,” kata Syahrizal, Minggu (24/5/2020).

Ramainya pasar hingga penyelenggaraan Salat Idul Fitri berjamaah bisa berpotensi menyebabkan ledakan warga yang terinfeksi virus corona.

Untuk mencegah ledakan penularan yang semakin tinggi dan tidak terkendali, kata Syahrizal, warga diharapkan tetap menggunakan masker dan jaga jarak saat bersilaturahmi.

Menurut dia, peningkatan pasien corona bertambah setelah sempat menurun beberapa waktu lalu. Penambahan jumlah pasien yang terpapar virus asal Wuhan, Cina, itu terjadi karena adanya kelonggaran dari pemerintah yang membolehkan transportasi beroperasi meski dengan syarat.

Baca Juga :  Kepala Sekolah di Cilincing Meninggal Misterius di Sekolah, Polisi Lakukan Penyelidikan

“DKI tadinya sudah turun. Begitu ada kelonggaran naik lagi. Gambaran Indonesia masih berfluktuasi,” ujar Syahrizal.

 

Ia memperkirakan, ledakan pasien corona bakal terjadi sepekan setelah Lebaran 2020. Penambahan jumlah warga yang terinfeksi positif Covid-19 bisa bertambah hingga ribuan orang per hari.

“Tunggu lima sampai tujuh hari (potensi terjadi kenaikan penderita Covid-19). Penambahan karena kecerobohan,” kata Syahrizal.

Ia memperkirakan ledakan pasien corona bakal terjadi sepekan setelah Lebaran 2020. Penambahan jumlah warga yang terinfeksi positif Covid-19 bisa bertambah hingga ribuan orang per hari.

“Tunggu lima sampai tujuh hari (potensi terjadi kenaikan penderita Covid-19). Penambahan karena kecerobohan,” kata Syahrizal.

Baca Juga :  Gus Yahya Siap Jelaskan Semua Tudingan, Asal Diberi Kesempatan

www.tempo.co

Harap bersabar jika Anda menemukan iklan di laman ini. Iklan adalah sumber pendapatan utama kami untuk tetap dapat menyajikan berita berkualitas secara gratis.