SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Wabah corona virus atau covid-19 benar-benar memukul semua sektor ekonomi. Termasuk animo masyarakat untuk membeli perhiasan emas.
Di Sragen, animo masyarakat membeli perhiasan emas merosot tajam hingga 70 persen. Hal itu diungkapkan pemilik toko emas Ragil Baru Sragen, Aris Setyowati.
Kepada JOGLOSEMARNEWS.COM , ia mengatakan saat ini harga emas memang cenderung mengalami penurunan.
Hal itu dikarenakan menguatnya kurs mata uang rupiah terhadap dolar. Meski harga emas dunia masih relatif stabil tinggi, menguatnya rupiah membuat harga emas lokal juga cenderung menurun.
“Kemarin sempat menembus 850.000 pergram untuk 24 karat. Sekarang sudah turun jadi Rp 811.000 pergram. Bahkan sempat turun di angka Rp 798.000 pergram,” paparnya Rabu (6/5/2020).
Aris menguraikan harga emas memang sangat terpengaruh fluktuasi nilai tukar rupiah. Situasi naik turun nilai tukar rupiah, juga membuat harga emas lokal mengikuti naik turun.
Meski demikian, saat ini animo masyarakat membeli emas cenderung merosot tajam. Kondisi terpuruknya ekonomi dampak wabah corona, dinilai menjadi pemicunya.
Ia bahkan menyebut penurunan penjualan mencapai 70 persen dari hari normal.
“Kalau masyarakat itu nggak terlalu terpengaruh berapapun harga emas, mahal atau murah. Kalau ekonomi bagus, mereka nggak masalah. Tapi ini situasi wabah corona ini, untuk makan aja mungkin susah, sehingga daya beli untuk emas juga menurun drastis,” terangnya.
Ia pun berharap keadaan bisa segera membaik dan wabah corona bisa segera mereda. Sehingga perekonomian masyarakat bisa segera pulih dan daya beli juga kembali normal seperti sedia kala. Wardoyo