![ratusan-warga-kecamatan-pameungpeuk-mendatangi-kantor-kecamatan](https://i0.wp.com/joglosemarnews.com/images/2020/05/ratusan-warga-kecamatan-pameungpeuk-mendatangi-kantor-kecamatan.jpg?resize=640%2C359&ssl=1)
GARUT, JOGLOSEMARNEWS.COM – Ratusan warga mendatangi Kantor Kecamatan Pameungpeuk, Kabupaten Garut, Kamis (30/4/2020) malam. Maksud kedatangan warga untuk menanyakan kepastian status jenazah yang datang dari Banten beberapa hari sebelumnya.
Warga berdatangan sejak pukul 19.00 ke Kantor Kecamatan Pameungpeuk. Masyarakat menanyakan perihal hasil rapid test kepada keluarga almarhum.
“Warga minta hasil rapid test istri dan keluarga almarhum untuk dibuka hasilnya. Tapi sama kecamatan, sampai malam ini belum dibuka,” ujar salah seorang warga saat dihubungi, Kamis (30/4/2020).
Keinginan warga tersebut, agar warga tak resah. Pasalnya selama ini, warga mendengar kabar jika jenazah tersebut meninggal terkait Covid-19.
Terlepas statusnya sebagai PDP atau positif. Pasalnya jenazah tersebut datang dari Banten tanpa dipulasara sesuai standar Covid-19.
Warga menaruh curiga, karena keluarga acuh dan tak melakukan isolasi.
“Jenazahnya divonis corona, tapi istri sama keluarganya yang menunggu selama dia sakit, tidak diisolasi. Padahal delapan hari sakitnya sebelum meninggal,” katanya.
Warga semakin resah karena keluarga malah bebas berkeliaran. Bahkan, mereka mengadakan tahlilan dan mengundang warga di sekitar rumah.
Jubir Covid-19 Garut, Ricky Rizki Darajat, mengatakan kedatangan warga ke Kantor Kecamatan Pameungpeuk untuk melakukan musyawarah. Namun, pihaknya belum menerima hasil dari pertemuan tersebut.
Tim dari Dinas Kesehatan juga sudah ke Pameungpeuk untuk menjelaskan status pasien. Serta memberi penjelasan kepada warga di Pameungpeuk.
“(Warga) lagi koordinasi dengan camat. Belum (ada hasil musyawarah),” ucapnya.