SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Tragedi tewas kena setrum jebakan tikus di Sragen tak henti memakan korban. Jumat (8/5/2020) pagi, satu warga Kelurahan Sine, Kecamatan Sragen Kota, Sragen kembali harus menemui ajal tersengat listrik perangkat jebakan tikus.
Petani malang itu diketahui bernama Atun Suryanto (50) asal Kampung Sine RT 1/4, Sine, Sragen. Buruh tani itu ditemukan tak bernyawa terjerembab di tanan padi sawah yang digarapnya.
Lokasi kejadian berada di sawah garapannya di sebelah Ring Road Utara, Sine, Sragen Kulon, Sragen.
Data yang dihimpun di lapangan, kejadian diketahui sekitar pukul 06.00 WIB. Menurut warga sekitar, pagi itu korban diketahui hendak mengecek ke sawah garapannya.
Diduga terpeleset atau ada sebab lain, korban kemudian ditemukan sudah tergeletak terkena kabel beraliran listrik yang dipasang untuk menjebak tikus.
“Dari keterangan kerabat, subuh tadi korban mengecek ke sawah. Tidak tahu kronologinya, tahu-tahu sudah ditemukan tewas di sawah kena kabel jebakan tikus. Itu sawah garapannya sendiri, tapi bukan miliknya. Pemilik sawahnya garapannya di dekatnya juga,” papar Kapolsek Sragen, AKP Mashadi.
Ketua RT 1, Kampung Sine, Suratno mengatakan almarhum dikenal sebagai buruh petani yang rajin. Dia terpaksa menggunakan setrum tikus karena serangan hewan pengerat itu saat ini memang sangat merajalela.
‘Kalau diberi umpan, hanya 4 atau 5 ekor saja yang mati. Kalau pakai setrum tikus itu semalam bisa dapat 80 sampai 100 ekor yang mati. Sementara selama ini, PPL maupun dinas juga tak pernah ada sosialisasi, bantuan untuk memberantas hama tikus juga nggak ada. Akhirnya petani harus berfikir sendiri apa solusinya, meski risikonya nyawa. Kami sangat prihatin dan kehilangan warga kami yang rajin Mas,” tuturnya, Kamis (14/5/2020).
Atun atau yang akrab disapa Pak PO itu menjadi korban tewas keenam dalam beberapa waktu terakhir. Bahkan ia menjadi korban ketiga dalam sepekan terakhir.
Kasus setrum tikus maut di Sragen yang sudah merenggut 6 nyawa pun menjadi sorotan nasional. Hingga pagi ini, berita yang diunggah JOGLOSEMARNEWS.COM soal insiden setrum tikus menewaskan 6 warga itu sudah dibaca lebih dari 165.000 pembaca dengan lebih dari 50 komentar.
Kejadian di Sine itu makin menambah panjang daftar kematian tragis buruh dan petani Sragen yang tewas di tangan jebakan tikus beraliran listrik.
Dari catatan JOGLOSEMARNEWS.COM , sepanjang medio 2019 hingga saat ini sudah ada enam warga yang tewas terkena jebakan tikus.
Sebelumnya, kasus serupa terjadi di Desa Gabus dan Kebonromo Kecamatan Ngrampal serta Desa Jambanan Kecamatan Sidoharjo dengan jarak waktu relatif berdekatam
“Serangan tikus sekarang memang seperti nggak sebaene (biasanya). Petani juga nggak kurang-kurang mengatasi, tapi juga nggak mereda. Kebetulan sebagian warga kami memakai jebakan yang menggunakan aliran listrik. Hasilnya memang efektif banyak tikus yang kena, tapi juga sangat bahaya. Makanya sering saya sosialisasi untuk lebih berhati-hati dan selalu mengecek,” tutur Kades Jambanan, Sidoharjo, Sugino Welly kepada JOGLOSEMARNEWS.COM .
Perjuangan petani di Jambanan, Sidoharjo melawan ganasnya serangan tikus juga harus dibayar mahal.
Dua warga setempat harus meninggal setelah tersengat jebakan tikus beraliran listrik. Dari catatan JOGLOSEMARNEWS.COM , korban pertama adalah Purno Diharjo (70) asal Dukuh Jipangan RT 9, Jambanan.
Ia ditemukan tewas mengenaskan pada akhir Juli 2019 silam akibat tersetrum kabel beraliran listrik yang dibuatnya untuk jebakan tikus di sawahnya.
Kakek malang itu ditemukan tewas dengan luka bakar parah di bagian tangan saat hendak memperbaiki panel listrik untuk jebakan tikus yang rusak di sawahnya.
Insiden serupa kembali terulang, September 2019. Kali ini seorang nenek, Suparti (75) asal desa setempat ditemukan meregang nyawa seusai kesetrum jaringan kabel beraliran listrik untuk jebakan tikus yang dipasang di sawah.
Nenek malang asal Dukuh Kwayon, Jambanan, Sidoharjo itu ditemukan tewas sekitar pukul 18.30 WIB di areal sawah milik salah satu warga di wilayah Sembungan, Jambanan, Sidoharjo.
Tak cukup sampai di situ, pemasangan jebakan tikus juga menewaskan warga di Ngrampal.
Korban yang diketahui berprofesi buruh tani bernama Nilam (45) warga Dukuh Donorojo RT 12, ditemukan tak bernyawa seusai terkena jebakan tikus bermuatan listrik, Jumat (2/5/2020).
Nilam tewas tergeletak di pematang sawah milik tetangganya, Sugiyo. Data yang dihimpun di lapangan, insiden itu terjadi pukul 07.45 WIB.
Menurut keterangan warga, pagi itu korban hendak menengok sawah. Korban melewati pematang sawah milik Sugiyo.
Diduga karena kesandung patok kabel jebakan tikus, korban kemudian terjatuh. Nahas tubuhnya mengenai kabel jebakan tikus dan kemudian meninggal dunia.
Sebelumnya, Selasa (28/4/2020) seorang buruh tani asal Dukuh Ngrampal, RT 29 Desa Kebonromo, Kecamatan Ngrampal, bernama Yanto (54) juga ditemukan meninggal dunia di areal persawahan di Dukuh Bugel, Desa Kebonromo, Ngrampal, Sragen.
Saat ditemukan kondisinya telungkup dengan luka bakar menempel di kabel jebakan tikus yang ada di tepi sawah majikannya.
Data yang dihimpun, insiden tragis itu terjadi Selasa (28/4/2020) petang sekira pukul 17.45 WIB. Menurut keterangan saksi mata, kejadian bermula ketika korban selesai menyemprot sawah milik majikannya, Alm Suparno.
Saat menyemprot, aliran listrik di kabel yang dipasang mengelilingi sawah, sempat dimatikan. Selesai menyemprot, korban kemudian menyalakan kembali saklar listrik sehingga semua kabel teraliri.
“Setelah itu, korban berniat mencuci tangan dan kaki di kalenan (saluran) samping sawah. Saat berjalan, terpeleset sehingga kemudian tubuhnya mengenai kabel jebakan tikus dan meninggal dunia kesetrum jebakan itu,” papar Kades Kebonromo, Titik Sri Lestari kepada JOGLOSEMARNEWS.COM , Rabu (29/4/2020).
Tak hanya itu, jebakan tikus juga merenggut nyawa Andi Nugroho (31) warga Madiun, Jatim pada 17 Februari 2020. Ia ditemukan dengan kondisi kaki melepuh dan luka bakar menganga yang diduga akibat kesetrum jebakan tikus di persawahan wilayah Siwalan, Sragen Kota.
Kabar kesetrum di sawah itu sempat menjadi viral dan ramai diperbincangkan di media sosial. Menurut keterangan polisi, malam itu ia hendak pergi ke pasar Nglangon, Sragen.
Ia melintasi area persawahan tempat kejadian. Nahas, ia terjatuh dan kemudian kakinya menyangkut di jebakan setrum. Sempat mendapat perawatan di rumah sakit, korban akhirnya meninggal dunia jarak sehari sesudah kejadian. Wardoyo